Jumat, 21 Februari 2014

About Lik Ibah

Today is cancer day. I didn't know until I watch a show in TV, just call it YKS hehe. If you live in Indonesia, I pretty sure you had known about this show. Yaa YKS is one of entertaint show in Trans TV. Although this show had critized by many people, especially KPI (and in many ways I agree about the critics), but honestly sometimes, I still watch it. When I haven't any ide what have to do, sometimes, I watched YKS and still laugh because of it.
Well I won't tell you more about YKS, actually. But this night, I know about cancer day from YKS. Yeaa you may call me not update or I don't have much knowledge about it. Maybe thats the fact. When I realize today is cancer day, I remember one thing. One day and one person. I remember about nmy uncle, Lik Ibah. He is my father's young brother. Lik Ibah died more than one year ago because of cancer, especially lung cancer. I still remember how thin him because of cancer. Cancer ate and broke his body. There is no healthy body like before. So sad looking how thin him. The most regret I realize is I didn't come to look his condition. Even he had dead, I didn't saw see him for the last time.If I know he has no much time again, if I can go back the time, I will spend more time to look him, coming to the hospital and accompany him. And I would come to his house for looking his for the last time, for sure. I'm sorry Lik Ibah.This guilty feeling still come to my heart and my mind. This regretness is very bothered me a lot. Now, there is no your smile when I come to your house, there is no Durians, there is no Chicken Satay like you always give to us if we come to your house. I hope you can meet Allah with all your kindness and Allah gives the best place for you there. We will meet again in His Jannah. InsyaAllah. Aamiin.

enamfebruariduaribuempatbelas

You still have my heart :')


duapuluhsatufebruariduaribuempatbelas

Rabu, 19 Februari 2014

puzzle

cocok.kita.mungkin.memang.tidak

empatbelasfebruariduaribuempatbelas

sebut saja ini curcol..

Tulisan ini dibuat di kantor, di saat jam kerja. Yaa, mungkin aku korupsi waktu, memanfaatkan waktu kerja di kantor bukan untuk bekerja melainkan untuk berceloteh di blog ini. Bukan karena pekerjaanku lagi longgar, tidak. Justru aku lagi punya banyak tugas yang harus kuselesaikan, tapi jujur saja aku tidak bisa berkonsentrasi. Baca curhatanku dan lanjutkan jika berkenan. Jika tidak, kalian bebas untuk menutup halaman blog ini dan tidak melanjutkan membaca. Aku tidak memaksa.

Ya Allah, aku sedih banget.. Tiap hari harus ngirup asap rokok di kantor. Aku berada di kantor sejak jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Selama itu pula aku harus mngehirup asap rokok. Aku tidak merokok tapi aku menghirup asapnya, yang kita semua tau perokok pasif menanggung bahaya yang lebih besar dibandingkan orang yang merokoknya langsung. Ini karena asap rokok yang terhirup sangat berbahaya bagi kesehatan. Aku tidak merokok tapi aku rawan terkena bahayanya. Aku kerja disini saat usiaku 23 tahun. Itu artinya selama kurang lebih 23 tahun aku hidup tanpa asap rokok. Alhamdulillah, aku dilahirkan dari keluarga yang tidak perokok. Ayahku adalah ayah yang paling luar biasa di mata kami. Dia bukan seorang perokok dan dia tidak menyukai rokok. Ayahku paham betul bahaya rokok yang sangat banyak, yang tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain yang ada di sekitarnya, yang baik sengaja atau pun tidak, terpaksa ataupun tidak harus menghirup asap rokok. Orang yang merokok juga dapat merugikan keluarganya, anak-anaknya dan istrinya, meskipun mereka tidak pernah merokok langsung di dekat anak-anak mereka. Tapi kebiasaan merokok dapat mengakibatkan impoten dan mempengaruhi kualitas sperma dan tentu ini akan mempengaruhi bakal calon anaknya.

Entah ini catatanku yang keberapa mengenai rokok, mengenai betapa bencinya aku terhadap rokok dan betapa aku sangat prihatin terhadap mereka. Dulu aku pernah berniat tidak akan pernah menulis lagi tentang rokok. Karena aku tau tulisanku ini mungkin akan dibenci oleh jutaan manusia yang merokok di luar sana, dihindari oleh mereka. Bahkan mungkin ada yang sudah membaca sebagian tapi malas untuk melanjutkan, atau yang lebih parahnya mungkin ada sebagian dari mereka yang mengutuki saya sok sehat atau lebay, atau apalah itu namanya. Well, aku memang lebay. Aku akui, dalam hal ini aku sangat lebay. Puluhan temanku di luar sana yang tidak merokok, mereka tidak merasa keberatan dan biasa saja jika ada yang merokok di dekatnya. Berbeda denganku. Aku tidak biasa seperti itu. Sudah kuceritakan sebelumnya bahwa sejak kecil aku memang tidak suka bau rokok? Sampai aku tidak bisa makan jika di tempat makan itu ada yang merokok. Sampai sekarang pun jika ada yang merokok di dekatku, aku hampir selalu pusing. Aku tidak tahu apa yang ada di kepalaku ini, kenapa ia begitu cepat bereaksi terhadap bau asap rokok, yang jelas kepala kiriku selalu terasa berat setiap ada yang merokok. Kalau terus menerus biasanya nular ke kepala yang sebelah kanan, kalo aku tetap menghirup asap rokok dalam keadaan seperti itu, perutku menjadi mual dan muntah. Aku tidak pernah bicara ini sebelumnya pada siapapun, tapi biarlah orang tahu bahwa aku tidak suka asap rokok bukan karena sekedar tidak suka tapi karena aku memang tidak sanggup menahannya. Tapi aku bersyukur atas keadaan ini, yang membuatku justru lebih menjaga jarak dengan asap rokok dan aku tidak pernah menyesal atas keadaan ini.

Aku tidak pernah melarang orang merokok, saya juga tidak mau egois ya. Setiap orang mempunyai hak, termasuk hak untuk merokok. Tetapi setiap hak punya batasannya sendiri, bukan? Ketika hak orang lain menganggu hak orang lain, apakah salah jika aku berkomentar? Aku juga punya hak, sebagai orang yang tidak merokok, aku berhak untuk hidup sehat bebas asap rokok. Aku bebas menghirup udara bersih, apalagi di tempat tertutup seperti ini. Jadi aku sedang dalam posisi yang dilema sebenarnya. Antara menyuarakan hakku, tapi juga harus menghargai hak orang lain.

sembilanbelasfebruariduaribuempatbelas

fire !

First training. Fighting. Actually I fell so lazy to wake up early morning and go to the office like now. But I have to.. Its a must so I have to do this training with a FIRE !

tujuhbelasfebruariduaribuempatbelas

Rabu, 12 Februari 2014

happy wedding..

Happy Wedding Omceu, teman menggilaku..
Semoga menjadi keluarga sakinah,mawaddah, warrahmah.
Aamiin..

 delapanfabruariduaribuempatbelas

Minggu, 09 Februari 2014

do you?

Hello memo, hello blog. Do you feel bored if I speak too much with you? Do you feel disturbed if I tell you everything? I hope you don't..

enamfebruariduaribuempatbelas

Kamis, 06 Februari 2014

Time time time


Suatu hari, seorang dosen berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri di hadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakannya dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai keujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah".

Kemudian dia berkata, "Benarkah?" Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia masukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah-celah batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus !" jawabnya.

Kembali dia meraih ke bawa meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum !" serentak para siswanya menjawab.

Sekali lagi dia menjawab, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si dosen ini memandang kepada para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya."

"Bukan", jawab si Ahli, "Bukan itu maksudnya.
Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa:

Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yang pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yang pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya. "Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir) dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yang kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu.

Al-waqtu kas Saifi - Waktu adalah pedang (Pepatah Arab)

You will realize time is precious when you have limited time (Randy Pausch)

enamfebruariduaribuempatbelas

i think this is my briliant philosophy :P

I can push myself to work hard and play harder. I can push myself to be busy to make much money wkwk

enamfebruariduaribuempatbelas

Very Big AAMIIN.

enamfebruariduaribuempatbelas