Kamis, 19 Juni 2014
Rabu, 18 Juni 2014
Sabtu, 14 Juni 2014
//
Aku tentu sudah cukup dewasa untuk mengetahui hal tersebut. Terlalu naif bila kukatakan aku tidak paham akan hal itu.
sebelasmeiduaribuempatbelas
sebelasmeiduaribuempatbelas
Jika kau sungguh-sungguh
Pada dasarnya wanita butuh bukti, bukan janji. Jika kau sungguh-sungguh, tepati janjimu tanpa alasan. Jika kau sungguh-sungguh.
delapanbelasmeiduaribuempatbelas
delapanbelasmeiduaribuempatbelas
kenapa?
Kenapa selalu aku yang salah?
Kenapa harus ada dusta?
Kenapa harus ada yang disembunyikan?
satujuniduaribuempatbelas
Kenapa harus ada dusta?
Kenapa harus ada yang disembunyikan?
satujuniduaribuempatbelas
Jumat, 06 Juni 2014
Palu, Kaca dan Baja
Apa makna dari pepatah kuno diatas?
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah
menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi
remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap
benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat
kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari
cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah
mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan
keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa
“masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”.
Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah
lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang
menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu
baik untuk dirinya.
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang
menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya
jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang
akan menghancurkan kita.
sumber : ahmadrizkifarabi.blogspot.com
enamjuniduaribuempatbelas
Kamis, 05 Juni 2014
Cijambe
Ini di daerah Cijambe. Suatu hari aku dan Dila
ikut ayah melihat kebun di Cijambe dan ini adalah pertama kalinya aku ikut
hehe. Maklum lah, aku memang kurang suka tanam-menanam, jadi yang paling sering
ikut adalah ibu dan kak Anis hehe. Kalo yang belum tau, Cijambe itu di daerah
ujung berung, naik ke atas-atasnya lewat jalan yang agak kecil. Kenapa ayah
sengaja cari tanah di daerah ini, karena selain murah, juga ga terlalu di
daerah perkotaan, jadi bisa enak berkebunnya. Karena suasananya masih cukup asri
dan ga terlalu banyaklalulalang orang.
Singkat cerita, sampailah kami di Cijambe.
Waah ternyata begini rupanya.. Sebidang tanah dengan batu-batu, undukan tanah
dan kayu kecil-kecil yang menjadi pembatasnya. Di samping tanah ada rumah cukup
bagus yang berdiri, katanya itu rumah Pak Haji, salah satu warga situ yang juga
senang berkebun. Saat aku kesana, beliau sepertinya sedang tidak ada di rumah,
jadi aku belum pernah bertemu dengannya.
Suasana disini memang betul, sepi. Hanya sedikit orang yang datang dan pergi, atau sesekali lewat. Selebihnya, hanya ada ilalang yang banyak, kumpulan bambu dan hamparan pemandangan sebagian kota Bandung, karena memang daerah Cijambe ini cukup tinggi. Jadi kita bisa melihat satu sisi Kota Bandung dari atas.
ada tomat yang mulai membesar dan ada bunga liar yang cantik
Hari ini ayah tidak berkebun, hanya mau mengecek saja dan merapikan beberapa bagian yang sedikit berantakan. Jadi kami cuma sebentar. Sebelum pulang, ada satu bagian yang menarik bagi aku dan Dila. Tak jauh dari lokasi kami berdiri, ada sekumpulan batu yang tinggi dan besar-besar. Batu asli dan bagus untuk difoto hahahah kebetulan Dila bawa kamera, maka jadilah kami foto-foto. *dasarr ga mau ketinggalan banget ya hahah..
ada bebatuan yang cukup besar dan banyak, bagus juga dijadiin tempat narsis ahaha
Sekian cerita hari ini. Oiya, ayah dan ibu bilang, sekarang keadaan kebun sudah ramai dengan beberapa tanaman yang sudah tumbuh besar dan berbuah. Ayah sendiri kalo pulang dari Cijambe sering bawa berbagai macam hasil kebun. Jumlahnya belum banyak memang, tapi variasinya lumayan. Ada bawang, tomat, pare hmm apa lagi yaa lupaa.. Oiya, cabe dan lain lain. Hmm jadi ga sabar pengen liat keadaan Cijambe terbaru*padahal ga pernah bantuin hehehe
limajuniduaribuempatbelas
Rabu, 04 Juni 2014
Langganan:
Postingan (Atom)