Hai..
Seperti janjinya beberapa waktu lalu, aku akan datang dan bercerita banyak hal..
Hmm harus dari mana aku harus memulainya?
Sebegitu banyak yang ingin aku utarakan, aku sampai lupa ada ceita apa aja hahaha...
Okee mungkin kita bisa memulainya dari metpen..
Akhirnya ujian metpen udah selesai..
Mari kita ucapkan hamdallah, Alhamdulillah..
Lega sekali rasanya, dan aku tidak mau memikirkan bagaimana hasilnya.
Aku telah berusaha sepanjang semester ini, dan beban itu setidaknya sudah berkurang.
Aku bangun di pagi hari, setelah melalui tidur panjang dari jam 11 malam. Tidur panjang yang sama sekali tidak tenang. Aku mimpi tapi tidak ingat mimpi apa. Bangun paginya aku kaget dan menyadari bahwa hari in adalah ujian metpen.
Di kampus, aku datang kepagian. Akhirnya aku duduk di tangga batu dan tak lama kemudian kang Nanang datang. Kami ke kelas tempat ujian berlangsung dan makin deg2an saat melihat ruangan kelas yang udah di setting untuk ujian. Ada satu meja untuk persentasi, dan pas di depannya ada tiga meja untuk satu pembimbing plus dua penguji. Tidak ada jarak antara meja kami dan meja mereka dan itu semakin menegangkan !
Rasanya pengen teriak, atau berlari-lari kecil agar rasa gelisah ini hilang. Ditambah lagi temanku bilang kalo hari ini ujianya style praktikum yang berarti harus pake sepatu pantofel. Dan aku? pake sepatu flat warna putih pula -__-" Aku jadi kalang kabut, secara menurut pengumuman aturan pakaian adalah style ujian, bukan style praktikum, jd aku ga bawa sepatu pantofel.. Tapi ternyata alhamdulillah emang ga harus pake pantofel heheh..
Ujian pun dimulai dan aku dapet urutan ketiga. Sampai namaku dipanggil, dag dig dug der rasanya.. Tapi alhamdulillah rasa deg2an yang tadi begitu terasa, seakan-akan menguap ketika aku memulai persentasi dengan salam. Aku kemudian berusaha berkonsentrasi pada slide. Di tengah-tengah, aku sempat berhenti dan berpikir, "Ko aku ga deg2an ya? Jangan-jangan aku ga sadar kalo ini lagi ujian?" Kemudian aku melanjutkan persentasi. Aku terus berbicara dan tidak tahu apa yang aku bicarakan. Aku bicara tanpa berpikir apakah para dosen itu mengerti apa yang aku bicarakan.. Percaya atau tidak, aku seperti sedang melayang saat di depan. Setengah sadar, setengah tidak
Persentasi selesai, proses tanya jawab pun dimulai. Penguji mengajukan beberapa pertanyaan, sekaligus saran untuk aku perhatikan. Di depan cuma setengah jam tapi terasa lamaa sekali.. Dan setelahnya, rasanya lega sekali.. Seperti ada duri tajam yang dicabut paksa. Benar-benar lega dan aku tidak mau memikirkan hasilnya. Setidaknya aku telah berusaha, biarlah Allah yang menilainya. Alhamdulillah, sekali lagi Alhamdulillah.. Terimakasih Allah, karena hari ini tidak seburuk yang aku bayangkan..
Aku tidak lagi berharap soal nilai saat ini, aku hanya berharap yang terpenting adalah semoga aku lulus metpen semester 7 ini. aamiin..
dan satu lagi, aku pengen liburaaannnn..
pengen banget !!
-_____-"
tujuhfebuariduaribuduabelas
Seperti janjinya beberapa waktu lalu, aku akan datang dan bercerita banyak hal..
Hmm harus dari mana aku harus memulainya?
Sebegitu banyak yang ingin aku utarakan, aku sampai lupa ada ceita apa aja hahaha...
Okee mungkin kita bisa memulainya dari metpen..
Akhirnya ujian metpen udah selesai..
Mari kita ucapkan hamdallah, Alhamdulillah..
Lega sekali rasanya, dan aku tidak mau memikirkan bagaimana hasilnya.
Aku telah berusaha sepanjang semester ini, dan beban itu setidaknya sudah berkurang.
Aku bangun di pagi hari, setelah melalui tidur panjang dari jam 11 malam. Tidur panjang yang sama sekali tidak tenang. Aku mimpi tapi tidak ingat mimpi apa. Bangun paginya aku kaget dan menyadari bahwa hari in adalah ujian metpen.
Di kampus, aku datang kepagian. Akhirnya aku duduk di tangga batu dan tak lama kemudian kang Nanang datang. Kami ke kelas tempat ujian berlangsung dan makin deg2an saat melihat ruangan kelas yang udah di setting untuk ujian. Ada satu meja untuk persentasi, dan pas di depannya ada tiga meja untuk satu pembimbing plus dua penguji. Tidak ada jarak antara meja kami dan meja mereka dan itu semakin menegangkan !
Rasanya pengen teriak, atau berlari-lari kecil agar rasa gelisah ini hilang. Ditambah lagi temanku bilang kalo hari ini ujianya style praktikum yang berarti harus pake sepatu pantofel. Dan aku? pake sepatu flat warna putih pula -__-" Aku jadi kalang kabut, secara menurut pengumuman aturan pakaian adalah style ujian, bukan style praktikum, jd aku ga bawa sepatu pantofel.. Tapi ternyata alhamdulillah emang ga harus pake pantofel heheh..
Ujian pun dimulai dan aku dapet urutan ketiga. Sampai namaku dipanggil, dag dig dug der rasanya.. Tapi alhamdulillah rasa deg2an yang tadi begitu terasa, seakan-akan menguap ketika aku memulai persentasi dengan salam. Aku kemudian berusaha berkonsentrasi pada slide. Di tengah-tengah, aku sempat berhenti dan berpikir, "Ko aku ga deg2an ya? Jangan-jangan aku ga sadar kalo ini lagi ujian?" Kemudian aku melanjutkan persentasi. Aku terus berbicara dan tidak tahu apa yang aku bicarakan. Aku bicara tanpa berpikir apakah para dosen itu mengerti apa yang aku bicarakan.. Percaya atau tidak, aku seperti sedang melayang saat di depan. Setengah sadar, setengah tidak
Persentasi selesai, proses tanya jawab pun dimulai. Penguji mengajukan beberapa pertanyaan, sekaligus saran untuk aku perhatikan. Di depan cuma setengah jam tapi terasa lamaa sekali.. Dan setelahnya, rasanya lega sekali.. Seperti ada duri tajam yang dicabut paksa. Benar-benar lega dan aku tidak mau memikirkan hasilnya. Setidaknya aku telah berusaha, biarlah Allah yang menilainya. Alhamdulillah, sekali lagi Alhamdulillah.. Terimakasih Allah, karena hari ini tidak seburuk yang aku bayangkan..
Aku tidak lagi berharap soal nilai saat ini, aku hanya berharap yang terpenting adalah semoga aku lulus metpen semester 7 ini. aamiin..
dan satu lagi, aku pengen liburaaannnn..
pengen banget !!
-_____-"
tujuhfebuariduaribuduabelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar