Teman saya (mari kita samarkan namanya sebagai Jessica), seorang perempuan yang baik. Dia menyukai seorang laki-laki (sebut saja Tom), cinta pertamanya sejak mereka duduk di bangku SMP.
Jessica terus menyimpan rasa sukanya. Jess bukan penggemar rahasia, karena Jess yakin Tom tahu bahwa ia menyukai Tom. Teman-teman Jess mengatakannya pada Tom. Tapi Jess juga tahu bahwa Tom sama sekali tidak menyukainya. Tahun kedua di SMP, Tom pindah. Itulah terakhir kali Jess melihat Tom, tapi Jess terus menyukai Tom hingga kuliah. Jess tidak tau mengapa dia menyukai Tom, apa sebabnya dan bagaimana.Jadi Jess juga tidak tahu apakah sebenarnya Jess cocok dengan sifat Tom dan sebaliknya. Apakah jika mereka mengobrol akan nyambung, atau apakah Jess merasa nyaman saat berada di samping Tom. Jess tidak pernah tahu, karena sebenarnya Jess sama sekali belum pernah duduk berdua dengan Tom sekedar berbincang atau apapun. Tapi Jess tidak pernah melupakan Tom dan ia tidak pernah berusaha melupakan Tom. Meskipun dalam lebih dari 6 tahun ini, ada beberapa orang yang berusaha mendekati Jess, dan satu diantaranya yang benar-benar menyukainya meskipun laki-laki itu tahu bahwa Jess menyukai Tom, teman semasa SMP nya. Sebenarnya, Jess merasa nyaman saat ngobrol, saat berada di dekat orang itu tapi Jess masih berharap dapat bertemu dengan Tom, dan berharap suatu saat nanti hati Tom akan luluh dan bisa menyukai Jess. Karena Jess merasa yakin dengan perasaannya selama ini.
Sampai pada akhirnya, di semester akhir kuliahnya Jess bertemu dengan Tom. Pertemuan yang disengaja sebenarnya, karena Tom saat itu pindah kembali ke Jakarta dan ingin meminta bantuan Jess (gatau tugas apa). Jess merasa sangat senang karena bisa bertemu dengan Tom. Ia mempersiapkan segala, penampilan sampai topik pembicaraan apa yang akan disampaikannya nanti dengan Tom. Hari pertemuan pun tiba. Jess deg deg an, tapi anehnya.. Jess tidak merasakan apapun saat ia bertemu dan berbicara dengan Tom saat itu. Ia memang merasa deg deg an tapi hanya di awal. Tapi lama kelamaan, Jess tidak merasakan apa-apa lagi, tidak juga rasa suka. Semua rasa sukanya enam tahun kemarin, lenyap begitu saja menghilang entah kemana. Menurut aku sih, mungkin si Tom berbuat sesuatu yang bikin Jess ilfiil? Makanya Jess ga suka lagi sama dia.. Tapi..
"Gue ga illfill ko, dia ga bikin hal apapun yang bikin gue ilfill selama pertemuan kemaren. Tapi gue ga ngerasa kalo gue pernah suka sama dia. Gue bukan lupa loh, tapi gue ga ngerasa.. Ngerti kan maskudnya? Gue ga ngerasa nyaman saat ngobrol sama dia, gue juga ga ngerasa seneng dia ada di depan gue. Padahal lo tau kan gue suka sama dia udah lamaa, tapi pas ketemu ko gue nya biasa ajaa.. Pas udah sampe rumah juga gue ngerasa biasa aja, kayak ga ada hal spesial yang terjadi hari ini. Butuh waktu enam tahun untuk bisa berada sedekat itu dengan dia, tapi gue nya ngerasa biasa aja. Apa yang salah ya? Gue pikir, mungkin gue sama dia ga cocok, ga ada chemistry nya, makanya gue ga ngerasa nyaman di deket dia.."
Benarkah ini masalahnya ada pada chemistry? Atau hal lain? Entahlah.. Aku hanya terdiam, mengangguk angguk, tanpa berkomentar apapun. Aku hanya mendengarkan, karena selain tidak tau harus komentar apa, juga karena sebagian besar perempuan hanya ingin didengarkan saat mereka bercerita, bukan diberikan saran.
enamnovemberduaribuduabelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar