Kamis, 12 Juli 2012

segala sesuatu yang berasal dari hati akan sampai ke hati
duabelasjuliduaribuduabelas

Sabtu, 07 Juli 2012

Diet Sehat Golongan Darah


Diet golongan darah sudah pernahkah anda dengar mengenai ini? – wah apalagi ya ini, kok diet di hubung-hubungkan dengan golongan darah segala-. Selama ini kita mengenal diet berarti mengurangi porsi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal, menghitung-hitung banyaknya kalori yang masuk ke perut kita, ternyata tidak juga.
Ternyata menurut dr. Peter J D’adamo penulis buku ‘Eat Right For Your Type’ terjadi reaksi kimia antara darah dan makanan yang anda makan, reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetis manusia. Apa yang di makan oleh saya atau anda bias menimbulkan reaksi yang berbeda di karenakan golongan darah yang berbeda pula.
Pola Diet Golongan Darah A berbeda dengan B, begitu juga dengan yang bergolongan darah O atau AB. Ada yang mengikuti diet rendah karbohidrat, diet rendah karbohidrat bagus utk orang yang bergolongan darah O tapi tidak untuk yang bergolongan darah A.

Berikut pola diet golongan darah yang tepat menurut buku tersebut:

Golongan darah A
Dianjurkan untuk melakukan diet makanan berkarbohidrat tinggi & kurangi lemak. Pemilik golongan darah A, mempunyai masalah sensitive dengan pencernaannya. Makanan yang dianjurkan lebih banyak sayur-sayuran, buah-buahan, susu kedelai, protein kedelai dalam tahu dan tempe, daging ayam dan ikan. Perlu dihindari daging merah, makanan laut, susu sapid an beberapa jenis buah seperti mangga, jeruk limau dan pisang raja.

Golongan darah B
Dianjurkan untuk melakukan diet susu dan produk susu Pemilik golongan darab B memiliki system kekebalan tubuh yang kurang bagus di banding pemilik golongan lain. Dianjurkan untuk membatasi makan daging yang berlebih. Makanan yang dianjurkan dan bermanfaat untuk diet golongan darah B seperti ikan laut, susu sapi, keju, bubur gandum, brokoli, ubi, wortel, terung, the hijau. Perlu dihindari berlebihan makan daging , telur (bebek, angsa, puyuh), kacang tanah, roti gandum, tomat, waluh, jagung, alpukat, kelapa/santan, belimbing dan pir

Golongan darah O
Dianjurkan untuk diet makanan tinggi protein & kurangi karbohidrat.
Karena pemilik golongan darah O cenderung mempunyai masalah usus dan pencernaan, serta peredaran darah yang kurang baik. Makanan yang bermanfaat yang kaya akan protein tinggi seperti ikan dan daging, juga sayuran seperti brokoli, selada, ganggang laut, lobak china, semua jenis bawang. Yang perlu dihindari makanan yang mengandung banyak tepung terigu dan kacang-kacangan (tanah & mede), hindari minyak kelapa dan minyak jagung, buah-buahan seperti blewah, jeruk mandarin dan pisang raja.

Golongan darah AB
Pemilik golongan darah ini termasuk yang paling beruntung karena dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan. Yang terpenting adalah makan dengan jumlah sedikit tapi sering. Makanan yang bermanfaat seperti ikan sardine, ikan tuna, susu kambing, putih telor (ayam) krim asam rendah kalori, anggur merah dan daging (domba, kelinci, kalkun).

Dengan diet golongan darah kita bisa lebih mengontrol apa saja yang baik untuk kita makan, apa yang bisa kita makan dan apa saja yang perlu kita hindari untuk dimakan. Tidak ada salahnya kita mencoba diet golongan darah ini untuk membuat tubuh kita sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.
Tentunya kita perlu mengimbangi penerapan diet golongan darah yang baik dengan ditambah berolahraga yang teratur system kekebalan tubuh kita bisa lebih baik dan lebih kuat menghindari dari berbagai penyakit. Yuk hidup lebih sehat dengan diet golongan darah ini…

Sepenuhnya copas dari : www.berbinarbinar.com
semoga bermanfaat :)
tujuhjuniduaribuduabelas

Jumat, 06 Juli 2012

Pengemis bukan Mengemis


Saat macet atau di lampu merah, pemandangan apa yang sering terlihat selain banyaknya mobil yang berjejer?
Pedagang minuman? Ya. Penjual koran? Ya. Pengemis? Yaa. Sebenarnya saya agak jengkel dengan pengemis. Bukannya mau sombong atau bagaimana, tapi perhatikan pengemis jaman sekarang dan bandingkan dengan jaman dulu. Pengemis sekarang umumnya terlihat lebih segar, bahkan masih muda, yang seharusnya masih bisa mencari mata pencaharian lain selain mengemis. Okelah jika mereka tidak memiliki pendidikan yang cukup untuk mencari pekerjaan, tapi mereka masih bisa mengandalkan tenaga untuk mencuci misalnya? Coba ingat tampilan pengemis jaman kita masih kecil dulu. Mereka berpenampilan lusuh dan umumnya memang memiliki kondisi yang tidak memungkinkan untuk bekerja. Jika pengemis memang benar-benar orang tidak mampu yang membutuhkan pertolongan, mungkin memang sudah sebaiknya kita menolong. Tapi jika tidak?

Berikut ini beberapa alasan kenapa saya tidak lagi simpati pada pengemis :
1. Alasan di atas, mereka berpenampilan masih muda dan segar. Mencari pekerjaan memang tidak mudah, tetapi kalau tidak malas, pasti ada beberapa pekerjaan yang dapat mereka lakukan.
2. Apakah pengemis sekarang memang mereka dari keadaan ekonomi bawah? Tidak juga. Tidak semua maksud saya. Pernah dengar ada kampung pengemis di Jakarta? Dimana ada satu lahan yang isinya kontrakan bagi para pengemis. Berapa uang kontrakan per bulannya? 350-500rb. Saya ingat, salah satu teman saya dulu pernah bilang kalo kos-kosannya 300rb per bulan. Hmm setara dengan kosan mereka yahh.. Saya membaca di salah satu berita, salah seorang pengemis mengaku bahwa umumnya pendapatan mengemis mereka per hari 500-600rb, dan paling apesnya dapet 200rb per hari. Ckckck coba kalikan angka tersebut dengan 30 hari ( 1 bulan), jadi berapa juta pendapatan mereka per bulan? Ada lagi satu kampung di Madura yang 80% penghuninya bermata pencaharian mengemis dan rumah mereka sangat enak, memiliki rumah, hewan ternak dan kendaraan. Istilahnya, mengemis di kota, hidup mewah di desa. Hmmm... Bahkan ada juga yang sudah bisa naik haji dengan uang hasil mengemis. Bagaimana haji di mata Allah? Hanya Allah yang tau..
3. Pengemis biasanya suka mengorbankan anak-anak untuk menarik rasa iba. Mereka biasa menyewa seorang anak 20rb per hari. Pengemis juga banyak yang berasal dari anak-anak. Saya tidak menyalahkan anaknya karena bagaimanapun anak terbentuk dari bagaimana orangtua mendidiknya. Jadi mungkin kita tidak perlu salahkan anaknya tetapi, kemana ibunya? Biasanya, pengemis anak-anak itu ada penggeraknya. Katakanlah preman, yang katanya menguasai daerah tersebut. Anak- anak disuruh mengemis untuk kemudian hasilnya sebagian besar diserahkan kepada si preman. Jadi kalau masyarakat menyumbangkan uangnya bagi pengemis anak-anak, itu artinya memakmurkan anak-anak tersebut, atau preman sang raja jalanan? Sebagai saran, mungkin kalau kita iba pada pengemis anak-anak, ada baiknya kita tidak perlu memberikan uang, tetapi makanan. Bisa makanan ringan (biskuit atau apapun). Jadi bisa dinikmati oleh anak tersebut langsung. Oiya, selain mengemis, saya juga sering melihat anak-anak menjual ulekan(buat ngulek kalo masak, tau kan hehe) dari batu yang beratnya ampun ampun untuk ukuran anak kecil. Mana ibunya? Ada di bawah pohon, lagi ngadem. Ada yang sambil makan, ada yang sambil ngrokok. Astaghfirullah, tega banget sama anak sendiri. Di TV pernah ada yang wawancara ibu seperti ini dan dia bilang intinya seperti ini, mau bagaimana lagi, kalau yang jualan orang dewasa dagangannya ga akan laku. Kalo anak kecil yang jualan pasti pada kasihan. Yaa ampun kasian banget anaknya.
4. Banyak cerita, pengemis yang menipu. Saya katakan disini, banyak, bukan semua memang. Penipuan biasanya dengan cara membuat seolah olah tubuhnya cacat. Ada yang menyembunyikan sebelah tangannya, berpura-pura lumpuh, berpura-pura buta dan lain lain. Dosen saya pernah bercerita, dulu beliau pernah sangat empati pada salah seorang pengemis yang "lumpuh" di jalan X. Hampir setiap lewat situ, pak dosen selalu menyumbang untuk pengemis itu. Tapi, pernah suatu ketika pak dosen lewat situ dan saat itu hujan lebat tiba-tiba. Si pengemis itu kemudian berdiri dengan enaknya dan berteduh. Pak dosen merasa selama ini tertipu dan merasa kesal. Ternyata pengemis yang selama ini dikasihaninya sama sekali tidak lumpuh. Lain cerita, waktu itu saya pergi bersama ayah saya. Di sebuah perempatan lampu merah, seorang pengemis laki-laki datang dengan tampilan seperti orang buta. Ayah saya kemudian membuka kaca jendela dan memberikan uang pada pengemis itu dan saya tidak curiga. Tiba-tiba pengemisnya bilang, terimakasih pak..
Loh loh, ko tau yaa yang nyupir bapak-bapak? Hmmm wallahu'alam..

Secara pribadi, dibandingkan pengemis, saya lebih menghargai orang-orang seperti ini




mereka bekerja dan berusaha.bagaimana jika mereka melihat temannya yang sehat mengemis lantas mendapatkan uang yang lebih banyak dari mereka yang banting tulang bekerja?

well.
Saya tekankan sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk men judge semua pengemis sama seperti penuturan saya di atas. Ada beberapa pengemis yang mungkin memang benar-benar terpaksa, butuh, bukan karena malas kemudian menjadikan mengemis sebagai profesi. Intinya, mari kita lebih selektif lagi. Bukan bermaksud untuk pilih-pilih, karena ada orang yang bilang ga usah pilih-pilih kalo mau nolong orang. Nolong mah nolong aja, yang penting niat kita baik. Masalah uangnya mau dipake buat apa, ya itu terserah mereka. Atau pendapat seperti ini, apa susahnya sih untuk kita kasih mereka 500 perak aja? Ga bikin kita jatuh juga kan? Menyumbang juga kan sebagai bentuk rasa syukur? Memang benar, benar sekali dan saya setuju. Tetapi alangkah lebih baik kalau kita menggunakan uang kita untuk orang yang benar-benar membutuhkan bukan? Jika kita memiliki uang lebih, tidak perlu bingung akan kemana kita membawanya. Sekarang kan udah banyak lembaga-lembaga yang mengumpulkan infaq dan sodaqoh untuk disalurkan ke orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Tentu saja cermat dalam memilih lembaga yang insyaAllah bisa dipercaya.

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk melarang siapapun menyumbang pada pengemis, hanya sharing info dan pengalaman. Jangan ada yang tersinggung yaa :)
Semoga Allah mengampuni dosa saya jika ada salah kata ataupun pemikiran dalam tulisan ini.
wallauhu'alam
enamjuliduaribuduabelas

Rabu, 04 Juli 2012

Fighting !!

Saya mau curhat saudara-saudara.

Ini tanggal 2 July, itu artinya H-3 pendaftaran forum dan pengumpulan skripsi. Pada hari ini saya dengan sangat terpaksa menyerah untuk mengejar wisuda September tahun ini. Saya memohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada kedua orang tua karena belum bisa mengundang di wisuda September ini, kepada kedua dosen pembimbing saya yang sangat mendukung saya untuk segera lulus dan juga kepada jubah dan toga, karena kalian belum bisa saya pakai tahun ini. Meskipun begitu, insyaAllah ini hanya pengunduran, saya menyerah wisuda tahun ini tetapi saya tidak menyerah untuk wisuda Maret *BIG AAMIIN. Saya berharap bisa lulus secepatnya, seperti kata Pak Yusuf Kalla, lebih cepat lebih baik. Antara pesimis dengan realistis itu kadang-kadang memang berbeda tipis. Saya tidak ingin pesimis tetapi kenyataan telah berkata lain ketika hari pengumpulan semakin dekat dan saya masih bab III, rasanya tidak mungkin menyelesaikannya hingga bab V hanya dalam waktu 3 hari. Its impossible, meskipun pepatah lama bilang Nothing's possible.

Saya sama sekali tidak menyalahkan siapapun atas kegagalan ini. Biasanya orang tersangkut skripsi pada pembimbing, tapi syukurlah pembimbing saya sangat baik. kedua pembimbing saya bahkan sering nyuruh saya ngebut ngerjain skripsi suapaya bisa lulus September ini. Bukan juga masalah proyeka, yang kata banyak orang bisa membuat mahasiswa tingkat akhir terganggu konsentrasinya karena menerima proyekan. Tapi saya kebalikannya, saya justru ikut bekerja karena untuk mengisi waktu dan saya bosan tidak ada kegiatan. Jadi begini ceritanya, waktu itu judul skripsi saya kan sama kayak angkatan atas, hanya beda tempat. Jadi saya disarankan untuk mengikuti saran dari skripsi kakak kelas tersebut yaitu dengan menambahkan satu variabel lagi dan pindah ke tempat penelitian kakak kelas saya. Jadilah saya mengurus surat perijinan dan lain lain. Ternyata pengurusan ijin tempat penelitian kakak kelas saya sangat sangat rumit. Saya harus memasukkan surat ijin ke beberapa tempat dulu sebelum akhirnya samapai ke tempat yang dituju. Saya ikuti segala prosedurnya dan saya menghilang dari pembimbing sampai akhirnya saya diijinkan melakukan penelitian di tempat tersebut (kurang lebih satu bulan). Selama satu bulan itu saya tidak betah karena kegiatan saya hanya menunggu kabar dan kepastian. Saya tidak menemui pembimbing karena saya pikir nanti saya ketemu pembimbingnya kalau saya sudah beres perijinannya. Saya mau ngerjain skripsi tapi bingung apa yang mau dikerjain, tempat aja belum dapet. Kebetulan sekali ada tawaran proyekan tersebut dan dengan senang hati saya sambut. Meskipun pada akhirnya ternyata sangat merepotkan tapi saya tidak pernah mengabaikan skripsi saya karena proyekan akrena memang waktu pengerjaan proyekan dan skripsi saya tidak pernah datang secara bersamaan. Tapiiiii ini yang paling menyedihkan. Surat ijin telah ada di tangan saya dan saya telah melakukan observasi lapangan di tempat baru kemudian mengajukan bab I dan apa yang terjadi.. Pembimbing saya bilang, kenapa saya harus pindah tempat kalau tidak nyaman dengan tempat yang baru (perlu diketahui tempatnya di Ciparay sodara sodara, saya menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam dari rumah untuk sampai kesana hhaa). Kemudian saya pun curhat bahwa sebenarnya memang saya tidak siap dengan tempat yang baru, selain tempatnya yang sangat jauh, saya juga tidak yakin bisa memiliki data subjek yang sama seperti kakak kelas saya. Alhamdulillah pembimbing saya sangat mengerti dan mengijinkan saya kembali ke tempat lama. Dan sebenarnya juga, pembimbing saya tidak pernah mengharuskan saya pindah tempat, hanya menyarankan dan saya salah paham.. Alhamdulillah, tapi saya telah kehilangan satu bulan yang sangat berharga. "Coba kamu dari kemaren-kemaren ngelanjutin Tifa, sekarang pasti udah sampe bab 3" kata dosen saya. Hikksss :(

Saya sudah cukup pesimis sebenarnya, waktu itu sudah masuk awal Juni, saya kemudian mengumpulkan bab I. Alhamdulillah beberapa bimbingan berjalan lancar sampai minggu ketiga di bulan Juni saya sudah sampai bab 3, pengajuan alat ukur. Pembimbing saya sekali lagi mendorong saya untuk cepat-cepat. Tapiii, hmm.. akhir Juni adalah akhir semester dan itu artinya para dosen pun sibuk dengan pengurusan nilai mata kuliah dan lain lain sebagainya. Sampai akhirnya saat ini, sudah hampir dua minggu saya tidak bimbingan karena pembimbing saya sibuk. Tentu saja tidak bisa menyalahkan mereka, karena tugas pembimbing tidak hanya mengurus keperluan skripsi saya, tetapi masih ada banyak mahasiswa lain yang nasibnya ada di tangan mereka. Jadi yaa sudahlah. Kalau diingat bulan Mei kemarin, yang terbuang percuma itu rasanya sedih sekali. Mungkin kalau saya sudah mulai dari bulan Mei, tidak begini jadinya. Mungkin kalau saya tidak menghilang, mungkin kalau kalau di bulan Mei bukan waktu yang sibuk untuk para dosen, mungkin dan mungkin lainnya. Tapi bukan penyesalan namanya kalau tidak berada di akhir. Mungkin ini bisa jadi pelajaran berharga untuk saya.

Hari ini saya ke kampus, bertemu dengan teman-teman yang sibuk meminta tanda tangan di lembar pengesahan skripsi mereka untuk dikumpulkan. Naluri, wajar ga sih kalo saya miris ngeliatnya hehehe. Saya pun mulai berandai-andai, andai saja saya salah satu dari mereka. hhaaa. Sebenarnya saya punya cita-cita kecil waktu itu, tepat di bulan Januari 2012. Waktu itu, kakak saya baru saja selesai sidang dan alhamdulillah telah menyelesaikan gelar S1 nya. Kemudian kalau boleh sedikit dihubungkan seperti ini, ayah saya ulang tahun di bulan Januari, jadi bisa dikatakan kado ulang tahun ayah saya tahun ini adalah kelulusan kakak saya. Kemudian saya pun berangan angan kalau saya ikut forum bulan Juli 2012, kemudian saya ikut sidang bulan Agustus, kalau saya lulus akan jadi kado buat ulang tahun saya dan kak Anis. Terus wisudanya bulan September, bulan kelahiran ibu saya, jadi bisa jadi kado di ulang tahunnya. Tapi manusia mungkin hanya bisa berencana dan berusaha yaa, saya harus instropeksi. Rencana saya memang sudah matang dan sangat indah, tapi mungkin usaha saya belum cukup besar untuk mencapainya.
Tapi sekali lagi, saya menyerah saat ini tetapi tidak akan menyerah mengejar jadwal berikutnya. Saya akan menyelesaikan apa-apa yang telah saya mulai. Saya ulangi, saya akan menyelesaikan apa-apa yang telah saya mulai. InsyaAllah, mudahkanlah yaa Allah.. Siapapun yang baca ini, tolong doakan saya yaaa.. 
Fighting !!
Allah, mudahkanlah segala urusan hamba aamiin..
duajuliduaribuduabelas

Selasa, 12 Juni 2012

~~~

Pernah tidak kamu mengetahui seseorang berbohong meskipun kamu tidak tahu kebohongan apa yang diucapkannya?
Aku pernah.

Pernah tidak kamu menemukan ada sesuatu yang orang lain sembunyikan meskipun kamu tidak tahu apa yang disembunyikannya?
Aku pernah.

Bagaimana rasanya?
Tidak tahu, yang pasti tidak enak.

Mungkin ini memang hanya sekedar perasaan saja.
Semoga.

duabelasjuniduaribusebelas

Selasa, 05 Juni 2012



Saya tidak ingin kehilangan seorang pun ketika mendapatkan seseorang. Apakah itu egois?

limajuniduaribuduabelas

Kamis, 17 Mei 2012

Hujan dan Teduh

Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu. 
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka.
Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. 
Ya, jalanmu dan jalanku.
Meski diam- diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu- malu.
Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh.
Pernahkah kau mendengar kisah mereka?
Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.
Seperti itulah cinta kita.
Seperti menebak langit abu- abu. 
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan
 
Hujan dan Teduh - Wulan Dewatra

*aku jatuh cinta pada novel ini sejak pertama kali membaca sinopsisnya di bagian belakang. Isinya potongan kata-kata di atas. Bagus sekali menurutku. Walaupun aku tidak paham maksudnya, tapi aku cukup menikmati aliran kata-kata yang dirangkai dengan indah.
Tunggu ya, aku lagi ngumpulin uang untuk beli kamu. Lebih cepat lebih baik, karena sekarang Gramedia lagi diskon hahaha..

tujuhbelasmeiduaribuduabelas
 

Senin, 14 Mei 2012

1st

Hai..
Ternyata benar yaa yang kamu bilang, bahwa satu tahun itu tidak lama. Seperti kita, tau-tau udah setahun aja. Kalau ulang tahun, semakin banyak angkanya maka makin berkurang usianya, tetapi semoga tidak sama dengan kita yaa..hehe..

Selamat yaa, selamat satu tahun.. Atau yang biasa orang sebut sebagai anniversary hehehe.
Terimakasih yaa, setahun ini sudah bersama-sama aku,menghadapi keriweuhan-keriweuhan aku yang kayaknya ga habis-habis(hahaha), Makasih juga udah bersabar mendengar segala bentuk kebawelan aku yang nyerocos ga bisa diem. Makasih karena sering bersabar dan mengerti. Semoga tidak bosan.

Oiya maaf juga kalo aku seringkali bertindak menyebalkan. Semoga tidak menyesal hehe..

Ini sudah lewat sehari, tapi bunganya masih bagus ko. Ini bunga pertama yang aku dapet hahahaha norak banget deh ekeu pake bilang-bilang. Tapi kalo suatu saat bunganya layu, semoga cuma bunganya doang yaa yang layu hehe..

empatbelasmeiduaribuduabelas