Selasa, 17 November 2015

Ujung Genteng

Perjalanan ini udah lamaaaa banget, tepatnya tahun 2012. Udah lama juga aku pengen nulis disini tapi entah kenapa gajadi aja hhe..

Lbaran di tahun 2012, saat itu kami tidak mudik (biasanya suka mudik ke tegal). Setelah lebaran hari pertama dan kedua terlewati, seperti biasa kami mulai kegerahan kalo ga kemana-mana hahaha kami memang keluarga yang terbiasa ngebayangin di libur lebaran wkwk. Akhirnya ayah bertanya, kira-kira kita mau kemana? Aq, kak anis dan dila mulai sibuk berpikir dan searching di google. Kira2 jakarta atau Jawa Barat ada lokasi apa yang enak buat didatangi. Pilihan pun mengarah kepada pantai ujung Genteng dan pelabuhan ratu.

Pantai Ujung Genteng, siapa yang tidak tahu tempat ini (ngacung hehe).
Lokasi ini terletak di daerah sukabumi dan terkenal masih sangat perawan. Pantai ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Melihat keindahan yang ada di google serta berbekal pengalaman orang-orang,  akhirnya kami memutuskan untuk berangkat. Sehari sebelum pergi, aku sempet sakit, mual dan muntah-muntah. Udah nyaris pesimis khawatir rencana ini gagal, maka aku isturahat full seharian. Alhamdulillah besoknya sehat kembali :)

Perjalanan dimulai. Kami berencana lewat sukabumi karena dirasa ini jalan yang paling dekat dan memungkinkan untuk dilewati. Perjalanan depok-sukabumi nyaris tanpa hambatan. Lancar, hanya macet sesekali di beberapa titik, itu pun tidak lama.

Sebelum tiba di sukabumi, kami melihat plang yang bertuliskan pantai pelabuhan ratu. Iseng kami coba kesana, sekalian lewat belok dikit ke pelabuhan kenapa engga? Anggap saja sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui hehehe sekedar pengen tau aja pantai dan pelabuhan ratu itu kayak gimana sih, pantai yang selama ini fenomena, sering masuk tv, baca di buku dan ada di permainan monopoli aku semasa kecil hehehe.

Tibalah kami di pantai pelabuhan ratu. Pantainya cukup indah, hanya saja sayang sudah agak kotor. Mungkin karena musim liburan banyak orang berkunjung dan membuang sampah sembarangan. Sedih juga ya pantai cakep2 jadi kotor :(

Tidak banyak cerita di pelabuhan ratu karena hari sudah beranjak sore dan kami dari awal memang hanya sekedar ingin tahu. Jadi setelah kurang lebih setengah jam an kami menikmati angin pantai, berfoto ria, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju ujung Genteng, tujuan kami yang sebenarnya. Yang kami pun sebenarnya tidak tahu berapa lama lagi akan sampai dan bagaimana medan menuju kesana hehe.

Perjalanan ke Ujung Genteng ternyata sangat amat luar biasa sekali. Aku dan keluarga kaget juga. Akses jalan menuju kesana bisa dibilang belum terlalu bagus, bahkan sebagian besar jalanan rusak, jalan kecil dan bergelombang, penerangan seadanya.  tidak banyak kendaraan yang lewat bahkan bisa dikatakan ke arah Ujung Genteng nyaris tidak ada mobil selain kami yang melintas tapi memang yang arah sebaliknya kami menemukan beberapa mobil lewat. Mungkin mereka udah pada balik dari ujung Genteng, begitu pikiran kami berupaya untuk positif haha. Semakin lama jalanan semakin jelek, semakin sepi dan agak gelap juga. Horor lah pokoknya. Sementara tidak ada tanda-tanda berapa lama lagi kami akan sampai. Ibu mulai gelisah, ayah tidak nyaman dan kami anak-anak mulai khawatir ibu dan ayah memutuskan menyerah dan putar balik. Benar saja. Ibu takut dan pengen balik! Kami sebagai anak-anak berupaya menenangkan ibu. Ibuku memang memiliki tingkat kekhawatiran yang sedikit di atas rata-rata dan ayah sebagai laki-laki satu-satunya pada dasarnya ingin membahagiakan keluarganya, ingin anak-anak merasakan indahnya ujung Genteng seperti yang kami lihat di google, tapi di sisi lain tidak tenang dengan kekhawatiran ibu dan mulai berpikir "mungkin memang sebaiknya putar balik".

Aku berdoa dalam hati mudah2an jalanan segera ramai dan menjadi sedikit lebih baik. Ya setidaknya ga bolong banget begini. Asli sih emang medannya edan banget, jelek banyak banget jalan rusak bisa dibilang 80% jalanan rusak.

Kami nyaris putar balik. Apalagi daerah emang beneran sepi. Jangankan orang lewat, kios pinggir jalan aja ga ada. Beberapa saat kemudian ada kios seperti kios kopi gitu. Alhamdulillah. Aku menyarankan untuk bertanya pada sebentar dan ibu setuju.

Kata orang kios, sebenarnya tidak jauh lagi kami akan sampai. Tapi memang jalannya akan terus seperti ini sampai sana sehingga mungkin memakan waktu beberapa jam lagi karena gabisa ngebut. Alhamdulillah ibu dan ayah setuju untuk bismillah lanjut. Yeyy!

Singkat cerita sampai lah kami di ujung Genteng. Indah. Memang betul yang ada di internet. Bagus dan masih perawan.

Ujung Genteng sendiri terdiri atas beberapa pantai. Jadi misalnya disini ada pantai, nanti ga jauh dari sini ada lagi. Gituu. Terus katanya nih, ujungnya nanti bermuara di Samudera Hindia.

Pantai pertama yang kami datangi adalah pantai

Memang indah betul dan disini aku percaya bahwa untuk sampai pada sesuatu yang indah, kadang kita harus menempuh perjalanan sulit, panjang dan melelahkan. Tapi semua itu terbayar dengan indahnya pantai hhee.

Kalo kalian mau ke Ujung Genteng, jangan lupa sore harinya ke Pantai... Soalnya disini ada pelepasan tukik. Tukik itu anak penyu. Jadi disini tuh ada penangkaran penyu. Anak-anak penyu, alias tukik dirawat setelah menetas selama beberapa hari kemudian dilepas ke pantai. Nah pelepasan tukik ini boleh disaksikan oleh pengunjung asal kita ga ganggu mereka. Jadi ternyata, tukik yang dilepas ini, mereka akan kembali ke tanah kelahiran mereka sekitar 25 tahun kemudian untuk bertelur. Jadi mesekipun mereka udah melanglang buana ke samudera manapun, ketika akan bertelur, mereka akan pergi ke pantai ini lagi. Subhanallah banget yaa.

Aku gatau ada berapa ratus atau bahkan berapa ribu tukik yang dilepas pada hari itu. Tapi banyak. Mereka dibawa pake ember gitu. Pengunjung diminta bikin setengah lingkaran supaya tidak mengganggu jalannyatukik. sebelumnya kita diingatkan ketika tukik sudah di bibir pantai dan ada ombak, seandainya ombak menerpa mereka kembali, kita ga boleh gerakin kaki karena takutnya pas kita gerakin kaki, tukiknya keinjek.

Hari udah makin sore dan kami belum dapet penginapan. Daerah disini meskipun sepi tapi mungkin karena musim libur lebaran jadi penginapan pada penuh aja. Nyari di pinggiran pantai sih banyak yang keliatannya kosong, tapi ngeri ah. Pertama ngeri karena sepi banget kayak gimanaaaa gitu suasananya dan yang kedua ngeri takut karena pinggir pantai banget cuma dipisah sama jalanan yang kecil. Bagus sih sebenarnya peandangannya kalo malam atau pagi keluar penginapan langsung tepi pantai tapi yaa serem lah pokoknya hehe,

Langit sudah mulai gelap ditambah udah mulai hujan lumayan lebat. Mondar mandir, bolak balik akhirnya kita nemuin satu tempat namanya Turtle Beach. Itu pun waiting list, kalo jam 8 orang yang booking ga dateng, maka kamarnya buat kami. Alhamdulillah dapet dan harganya cukup murah 500rb dapet kamar kayak begini :D

Nginep di tempat ini tuh enak bangeett.. Ada satu ruang utama (mungkin ruang tamu ya), disana ada tv lumayan besar, ada dvd, dispenser, kulkas, sofa. Terus ada dua kamar yang ukurannya juga besar, rapih dan bersih. Lebih nyaman dari kamar hotel hehe. Terus ada satu kamar mandi. Dan enaknya lagi, disini ada dua pintu masuk/keluar. Satu pintu depan yang mengarah langsung ke parkiran dan satu pintu belakang yang mengarah langsung ke taman belakang. Di taman belakang itu ada kolam renang, taman-taman dannn agak ke pinggirnya langsung berhadapan sama pantai. Aaaakk SUKA !

Malemnya, aku jalan-jalan di taman dan menikmati kolam renang.. Yaa meskipun gelap sih hehe. Ga berani ke pantai, takut ombaknya gede hehe. Selebihnya sih nonton di penginapan.
Pagi harinya barulah kami ke pantai. Air pantai sebagian surut. Jadi kami bisa main-main sampe ke tengah dan banyak tesktur batuan kasar yang tertempel karang. Airnya jernih banget, bagus..

Siang harinya kami pun beranjak pulang. Sebelum pulang, kami ga sengaja ngeliat plang bertuliskan Amanda Ratu. Wah ini tempat yang sering aku liat di google pas sehari sebelum ke Ujung Genteng. Biasanya sebelum ke suatu daerah, aku selalu cari tahu tempat menarik apa yang wajib dikunjungi kalo kita ke suatu tempat tertentu. Nah aku inget kalo Pantai Amanda Ratu ini adalah salah satu tujuan wajib ketika kita ke Ujung Genteng. Tempat ini sering disebut sebagai tanah lot nya Jawa, kenapa? Karena ada tanah yang menjorok ke tengah pantai mirip katak tanah lot yang ada di Bali. Sebenarnya sih kita udah sempet tanya ke penduduk dimana pantai Amanda Ratu berada, tapi orang yang ditanyain kayak kaget gitu dan bilang kalo tempatnya udah tutup. Tapi berhubung ini ketemu ga sengaja dan karena penasaran, akhirnya kami memutuskan untuk masuk.

Ternyata perjalanan dari depan ke pantai Amanda Ratu itu cukup jauh, masuuuk ke dalem kayak masuk ke area komplek perumahan, tapi perumahan yang udah tua hehe. Sepi, hampir ga ada kendaraan yang lewat. Di kanan kiri ada rumput liar yang udah agak panjang, ada juga tiang lampu tapi kayaknya lampunya udah lama ga nyala. Ini tuh kayak perumahan tapi udah jarang dilewatin orang. Hmmm..

Sampelah kami pada bangunan yang lumayan bagus (hanya saja tidak terawat). Disana ada dua orang pengunjung lain yang menggunakan motor. Kami masuk ke area bangunan itu yang ga dipalang. Bangunannya kayak hotel/villa/penginapan gitu deh pokoknya. Bangunannya sendiri udah ga terlalu kerawat, dan kayaknya sih kosong, meskipun kelihatannya baru beberapa bulan belakangan kosongnya. Di bagian belakang ada kolam renang yang gede dan bagus, ada beberapa petugas yang terlihat lagi membersihkan kolam.

Pandangan aku teralihkan ke sebelah depan bangunan itu ada pantai. Nah pantai itu yang namanya Pantai Amanda Ratu. Pantainya subhanallah bagus banget. Airnya jernih banget, biru cerah. Tapi ombaknya besar dan anginnya juga kenceng. Bener aja tempat ini dibilang Tanah Lot nya Jawa, soalnya emang disini ada batu yang mirip tanah lot. Tapi serius nih ya, entah kenapa aku ngerasa agak horor disini. Selain suasananya yang sepi, anginnya yang kenceng dan ombaknya yang serem, terus suasananya agak gimanaa gitu. Apa mungkin karena bangunannya udah ga dipake. Nah yang bikin horor lagi, kayaknya tempat ini tersembunyi dan tempat itu secara resmi udah ditutup, cuma kadang ada beberapa orang yang dateng, kayak kami. Entah kenapa aku mikir jangan-jangan di tempat ini sering atau pernah kejadian sesuatu. Ibu yang biasanya ga banyak komentar, entah kenapa tumbenan mikir yang sama juga hehe. Tapi gatau deh yaa bener atau cuma perasaan kita aja ;p

Ga lama disana, habis itu langsung cuss pulang. Seperti biasa ya, kalo perjalanan pulang itu terasa lebih cepat dibanding perjalanan pergi hehe,

Makasih ayah yang bela-belain bawa kami kesini, lewat jalan super serem begitu, buat ibu yang juga bela-belain ngelawan rasa takutnya buat lanjut perjalanan hingga sampe sini (aku tau banget ibu itu tingkat kekhawatirannya di atas rata-rata hehe, pas jalan kesini aja sempet minta puter balik, buat kak anis dan dila juga. Love youuu all :*
 
Daaah Ujung Genteng, mudah-mudahan lain waktu bisa kesana lagi :) aamiin..
pantai pelabuhan ratu
jalan menuju ujung genteng. serem gini kann. sampe ada kerbau di tengah jalan. oiya yang pojok kanan atas itu tempat makan, mungkin satu-satunya tempat makan disana haha. btw, ayamnya enaaa.
sampaai di pantai ujung genteng hehe
horeee liat para tukik dilepas. sampai ketemu 25 tahun lagi yaa tukik hhe.. oiya liat rame banget orang-orang rapi bikin setengah lingkaran untuk liat tukik dilepas hehe.
penginapan kami hhe
pemandangan dari penginapan XD
pantai pinggir penginapan
hallo paradise..
villa amanda ratu

limabelasseptemberduaribulimabelas