Selasa, 27 September 2011

Kesetrum

Ini cerita tentang pengalaman aku hari ini..Ceritanya mungkin agak panjang jadi agak sedikit membosankan hahaha..
Jadi begini ceritanya..


Aku dan 6 orang teman berkunjung ke salah satu Universitas swasta di Bandung (Universitas aku juga swasta sih sebenarnya,hehehe). Rencananya, aku dan teman-teman pengen ke perpustakaannya untuk nyari-nyari referensi  KKPP dan Metpen semester ini. Aku ga akan bercerita tentang luasnya perpustakaan kampus itu atau lengkapnya fasilitas di kampus itu jika dibandingkan dengan kampus kami walaupun itu nyata, tapi tidak apa- apa karena aku lebih cinta kampusku*hihihi..
Satu setengah jam berlalu dan kami memutuskan untuk udahan. Waktu lagi berbondong-bondong menuju pintu keluar, Lita, salah seorang temanku memegang pundakku. Tiba-tiba lenganku yang disentuh oleh Lita seperti ditusuk.
"Ternyata masih nyetrum yaa.. ", kata Lita.
"Hah? Nyetrum apa?" tanyaku bingung.
"Iya aku pegang kamu nyetrum. Tadi juga aku pegang Intan nyetrum. Udah beberapa hari ini aku megang mamah aku juga nyetrum..", Lita ngejelasin..
"Ah masa??" Aku bengong. Ga percaya sebenarnya.. Aku pikir tadinya Lita lagi pake cincin yang tajem, makanya aku ngerasa kayak ditusuk.. Aku juga mikirnya Lita becanda, atau salah atau apalah itu..
Terus sambil becanda, aku bilang..
"Sini-sini coba aku colek..hehehe" aku pun nyolek punggung tangan Lita dan benar sekali saudara-saudara, NYETRUM ! asli asli asli aku kaget setengah mati*lebay.hahaha. Sampe beberapa menit kemudian aku masih aja deg-degan dan ga percaya. Tapi emang rasanya begitu nyata, jari manis tangan aku baru aja kesetrum saat nyentuh punggung tangan Lita.
Aku pikir cuma aku aja yang ngerasain hal itu. Tapi ternyata engga dongg yaa.. Lita nyentuh Intan nyetrum. Intan nyentuh Jani nyetrum. Jani nyentuh Aci nyetrum. Kita pada heboh, dan aku yang paling heboh ahahaha. Secara aku belum pernah denger cerita sebelumnya kalo ada cerita kayak gini.. Aku pun sibuk berhipotesis.


Dan kita pun semuanya udah berada di luar gedung. Cuaca panas. Aku penasaran, sekali lagi nyentuh tangan Lita pake satu jari karena masih takut. Aman. Aku sentuh pake 2 jari, 3 jari sampe semua jari aman. Aku sama Lita kegirangan dan kita pun bergandengan tangan karna selamat dari serangan listrik.


Aku menimbang-nimbang bisa jadi proses nyetrum itu karena kita lagi di ruangan ber-AC, walaupun aku mikir selama ini aku kalo lagi di ruangan ber AC juga aman-aman aja hheu.. Jadi.. aku muali berpikir jangan-jangan saking canggihnya teknologi yang ada sekarang, jadi di kampus itu udah pake teknologi penghantar arus listrik (yang aku ga tau entah buat apa).. Aku pikir mungkin aja di dalam ruangan tadi ada semacam alat penghantar ion-ion listrik yang bisa jadi keluar dari mana aja, atauu keluar dari AC? Lagi-lagi hipotesis hahaha..


Tapi hipotesis aku dibantah oleh cerita Anggi. Ternyata, Anggi juga kemaren baru aja mengalami hal serupa. Dia megang Ary (pacarnya) dan kesetrum juga. Dan itu lokasinya di trotoar, bukan di ruang ber AC.. Jadi apa sebabnya? Mulailah aku berhipotesis lagi, kepikiran macem-macem deh.. Mulai dari mungkin aja pengaruh pemanasan global, pengaruh cuaca, pengaruh kesehatan dan bla bla bla sebagainya yang juga ga jelas sumbernya apa hahaha..


Sepanjang hari ini aku masih aja kepikiran. Emang bener yaa, kalo pensaran itu ga enak. Aku cerita ke Ayy2(nama aslinya sih Ayu hehehe). Dan ternyata apa? Dia bilang kalo dia sering banget ngerasain kesetrum itu, bahkan ketika dia bersentuhan dengan dinding.. Oke, makin penasaran.


Terus aku cerita ke Dila, adik aku. Dia juga ternyata pernah beberapa kali ngerasain kesetrum, tapi bukan ketika bersentuhan dengan manusia, tapi ketika menyentuh dinding dan yang paling sering adalah saat bersentuhan dengan seat belt. Sebenarnya apa yang terjadi*lebay. Tapi asli yaa penasaran banget banget. Masalahnya aku bener-bener baru tau ternyata ada fenomena seperti itu di dunia ini yaa hahaha. Aku emang pernah ngerasa kesetrum dulu, dua kali. Yang pertama waktu nyentuh bagian belakang Tv dan yang kedua waktu ga sengaja nyenggol CPU komputer. Tapi aku anggep itu wajar, karena objeknya adalah benda yang memang wajar bikin nyetrum hheu..


Akhirnyaa, aku browsing di mbah google dan menemukan jawabannya seperti di bawah ini dari sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2011/02/q-mengapa-kita-bisa-kesetrum-ketika.html


Selamat malam bang enigma....

Saya baru saja menemukan blog anda dan dari situ saya yakin anda dapat memberi penjelasan atas pengalaman aneh saya. Seringkali saat saya dan adik saya bersentuhan terasa seperti tersetrum listrik. Lebih aneh lagi, ini terjadi tiba-tiba saja yang sering membuat kami kaget. Dan setelah berdiskusi dengan teman, ternyata teman saya juga mendapat pengalaman yg sama dgn saya. Jadi agar tidak membuat penasaran saya minta bantuan bang enigma untuk menjelaskannya.

Terima kasih

Ini adalah sebuah pertanyaan yang menarik. Saya kira, bukan hanya Fred yang mengalami persoalan ini. Sebagian besar dari kita pastilah pernah mengalami setruman listrik statis, walaupun dalam kadar yang kecil.

Perlu diketahui, apa yang dialami oleh Fred bukanlah sebuah kelainan, melainkan sebuah fenomena yang normal dan sangat sering terjadi. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau memang ada kasus-kasus listrik statis yang sangat ekstrem. Misalnya yang terjadi pada seorang pria Australia bernama Frank Clewer.

Suatu hari, Frank memasuki sebuah gedung perkantoran untuk memulai wawancara kerja. Ketika ia memasuki gedung tersebut, karpet yang diinjaknya segera terbakar.

"Awalnya terdengar suara seperti kembang api menyala. Lima menit kemudian, karpet itu mulai terbakar." Kenang Frank.

Semuanya menjadi panik dan petugas pemadam kebakaran segera dipanggil. Kebakaran berhasil diatasi sebelum api menyebar ke tempat lain. Ketika kembali ke mobilnya, Frank memegang sebuah plastik dan tidak butuh waktu lama, plastik itu meleleh di tangannya.

Kedengarannya seperti salah satu adegan dalam film Fantastic Four ketika salah satu tokohnya, Johny Storm, menyadari kalau tubuhnya bisa mengeluarkan nyala api.

Lalu, apakah Frank Clewer termasuk salah satu calon superhero masa depan?

Sepertinya tidak.

Dalam kasus Frank, kemampuan itu bukan didapatkannya dari paparan radiasi kosmik luar angkasa, melainkan dari sesuatu yang sangat umum. Ketika petugas pemadam kebakaran melakukan penyelidikan secara menyeluruh, mereka menemukan kalau penyebab kebakaran tersebut adalah pakaian yang dikenakan oleh Frank.

Waktu itu Frank mengenakan jaket yang terbuat dari bahan nylon sintetis dan kemeja wol. Pakaian itu telah menyebabkan Frank menumpuk listrik statis di tubuhnya. Ketika ia berjalan di atas karpet, listrik itu terlepas dari tubuhnya. Inilah yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Ketika petugas pemadam kebakaran mengadakan pengukuran dengan alat pengukur listrik, mereka menemukan kalau aliran listrik yang ada di tubuh Frank mencapai 40.000 volts.

Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Untuk memahaminya, kita perlu mengerti mengenai listrik statis terlebih dahulu. Jangan kuatir, saya tidak akan membahasnya dari segi teknis yang membingungkan (saya yakin kita telah mendapatkan pelajarannya ketika SD).

Istilah listrik statis itu sebenarnya merujuk kepada listrik yang terkumpul di permukaan sebuah objek. Kumpulan listrik ini akan tetap berada pada objek tersebut hingga ia dialirkan ke bumi atau dinetralisir dengan pelepasan (discharge). Pelepasan inilah yang kita sebut kesetrum.

Prosesnya kira-kira seperti ini:

Semua benda di dunia ini memiliki atom. Apakah itu tubuh manusia ataukah sepatu yang kita kenakan. Setiap atom terdiri dari bagian yang lebih kecil lagi, yaitu proton (positif), elektron (negatif) dan neutron (netral). Diantara ketiganya, elektron adalah yang paling senang berpindah.

Jika jumlah elektron pada suatu benda lebih banyak dibanding protonnya, maka benda itu akan bermuatan negatif. Jika jumlah elektronnya lebih sedikit, maka ia akan bermuatan positif.

Ketika dua objek saling bersentuhan, seperti sepatu yang menyentuh karpet, sebagian kecil elektron dari karpet akan berpindah ke sepatu yang kalian kenakan. Dengan demikian, sepatu itu akan mengalami kelebihan elektron yang membuatnya menjadi bermuatan negatif.

Ketika benda yang bermuatan negatif menyentuh benda yang bermuatan postif, elektron yang jumlahnya berlebih pada benda bermuatan negatif akan melompat ke benda yang bermuatan positif untuk menyeimbangkan muatannya.

Karena itu, misalnya ketika kalian menyentuh sebuah pegangan pintu (yang bermuatan postif), maka elektron dari tubuh kalian akan segera melompat ke pegangan pintu tersebut. Kalian bisa merasakan perpindahan ini dalam bentuk kesetrum.

Kejutan atau setrum ini bisa dirasakan oleh seseorang jika mereka menyentuh sebuah objek yang mampu berfungsi sebagai konduktor, seperti logam, air atau bahkan tubuh manusia lain. Untuk kasus Fred, ia mengalami kesetrum ketika menyentuh adiknya. Hal ini sangat normal mengingat manusia bisa berfungsi sebagai konduktor listrik (Karena itu ketika kalian menyentuh seseorang yang sedang kesetrum listrik, kalian akan ikut kesetrum).

Namun, setrum ini baru bisa dirasakan jika listriknya melebihi 4.000 volt (Tubuh setiap orang memiliki sensitiftas yang berbeda sehingga ukurannya tidak akan sama untuk semua orang). Umumnya, listrik yang terkumpul hanya berkisar sekitar 5.000 volts. Namun dalam beberapa kasus, listrik yang diakumulasi bisa lebih besar. Seperti Frank, yang mengakumulasi listrik statis hingga mencapai 40.000 volt.

Lalu, pertanyaannya adalah, bagaimana listrik statis bisa terakumulasi di tubuh tanpa kita sadari?

Kita hidup di lingkungan yang dipenuhi oleh listrik statis. Sebenarnya, setiap tindak-tanduk kita, seperti berjalan, bersandar di kursi, duduk atau tidur bisa menyebabkan listrik statis terkumpul. Namun, aktivitas-aktivitas semacam ini hanya menghasilkan listrik statis dalam kadar yang kecil sehingga kita tidak bisa merasakan efeknya.

Tetapi, jika beberapa faktor terpenuhi, kadar listrik yang terakumulasi bisa menjadi lebih besar. Dalam kondisi seperti ini, kemungkinan kita menjadi kesetrum menjadi semakin lebih besar juga.

Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pakaian yang kita kenakan

Pakaian yang terbuat dari wol, sutra, bulu, polyester, karet, vinyl, nylon, dan materi sintetis lainnya akan meningkatkan kemungkinan pengumpulan listrik statis. Di Indonesia, mungkin hal ini masih cukup asing di telinga kita. Namun, di negara-negara Eropa, seperti Inggris, persoalan ini sangat umum terjadi sehingga mereka menciptakan produk-produk anti listrik statis untuk pakaian. Misalnya, ada produk yang disebut Static Guard yang umumnya tersedia di tempat-tempat laundry. Kalian bisa menyemprotkan cairan ini ke pakaian untuk mengurangi listrik statis yang menumpuk.

2. Sepatu yang kita kenakan dan cara berjalan kita

Ya, saya tahu, kedengarannya sangat lucu. tetapi, ini adalah sebuah fakta. Jika kalian mengenakan sepatu dari bahan tertentu, seperti karet atau plastik, dan kalian berjalan dengan menyeret kaki atau menggesek kaki ke lantai dari bahan tertentu, kemungkinan berkumpulnya listrik statis menjadi sangat besar.

Metode ini bisa digunakan untuk menggoda teman kalian. Gosoklah sepatu kalian untuk mengumpulkan listrik statis, lalu sentuhlah teman kalian.

Ingatkah kalian ketika kita masih SD dan diajarkan untuk menggosok-gosok sebuah penggaris plastik di rambut kita? ingatkah kalian apa yang terjadi pada penggaris itu? Penggaris itu mampu menarik potongan-potongan kecil kertas. Itulah listrik statis.

Pada banyak perusahaan, karyawan-karyawan yang bekerja di pabrik akan diberikan sepatu khusus untuk dikenakan guna menghindari terciptanya listrik statis yang bisa membahayakan lingkungan kerja atau peralatan elektronik di tempat itu.

Salah satu rumah sakit di South Yorks, Inggris, yaitu Sheffield Teaching Hospital NHS Trust, bahkan telah melarang penggunaan sandal Crocs yang populer itu di lingkungan rumah sakit karena dikuatirkan listrik statis yang tercipta akibat sandal itu bisa mempengaruhi peralatan di ruang operasi rumah sakit. Peraturan ini sedang dipertimbangkan untuk diadopsi oleh rumah sakit lainnya di Inggris.

Jadi, perhatikanlah sandal atau sepatu yang kalian pakai.

3. Lantai rumah atau jalan

Jika lantai rumah kita dilapisi oleh bahan-bahan tertentu seperti plastik, karpet polimer, karpet wol, batu sintetis atau aspal, maka kemungkinan kita mengumpulkan listrik statis menjadi sangat besar. Tentu saja ini harus dikombinasikan dengan penggunaan sepatu atau sandal yang juga mampu mengumpulkan listrik statis dengan sangat mudah.

4. Kelembaban udara tempat kita tinggal

Semakin kering udara, semakin besar kemungkinan listrik statis akan tercipta. Hal ini menjadi masalah yang cukup umum di Inggris ketika musim dingin tiba (Januari - Maret). Pada bulan-bulan itu, udara di atmosfer sangat kering. Kelembaban udara akan turun menjadi hanya 20%. Kondisi ini sangat ideal untuk menghasilkan listrik statis, bahkan tidak peduli bahan pakaian yang kalian pakai.

Karena itu, untuk mengurangi penumpukan listrik statis pada musim dingin itu, penduduk Inggris akan memasang pelembab udara (humidifier) atau ionisasi udara (air ionizer) di rumah mereka. Ketika kelembaban di ruangan mencapai 50% atau 60%, listrik statis akan menghilang. Ini karena lapisan air yang dihasilkan akan membuang elektron-elektron penyebab listrik statis dari tubuh kita.

5. Kondisi kulit kita

Semakin kering kulit kita, maka kemungkinan listrik statis dihasilkan akan menjadi semakin besar. Kembali ke Inggris, pada musim dingin, selain memasang pelembab udara dan mengenakan pakaian dari kain katun, mereka juga menggunakan banyak pelembab kulit untuk mencegah terciptanya listrik statis.

Siapa sangka, selain baik untuk kesehatan kulit, pelembab kulit ternyata juga baik untuk kesehatan jantung.

Sebelum memegang pegangan pintu mobil, untuk mencegah kesetrum akibat listrik statis, kita bisa menyentuh pegangan tersebut terlebih dahulu dengan kunci mobil. Listrik di tubuh kita akan terlepas lewat kunci tersebut.

Jika kita sering mengalami setruman listrik statis, mungkin kita perlu memperhatikan 5 faktor di atas. Namun, saya tidak memungkiri kalau untuk benar-benar mengetahui apa yang terjadi pada Fred, kita perlu melihat kondisi-kondisi yang menyertainya.

Lalu, mungkin ada yang bertanya: Apakah pengumpulan listrik statis di tubuh kita berbahaya?

Untuk efek secara langsung, mungkin tidak. Namun, bisa jadi berbahaya jika ada bahan mudah terbakar di dekat kita ketika listrik statis dilepaskan. Contohnya adalah yang dialami oleh Frank Clewer. Di Cardiff, Inggris, pernah terjadi ledakan gas pada sebuah Yacht yang menyebabkan luka bakar parah pada keluarga pemilik Yacht tersebut. Penyebab ledakan tersebut diduga berasal dari listrik statis yang timbul akibat baju bola yang dikenakan anak mereka yang berusia 13 tahun.

Pada akhirnya, saya kira memang tidak ada salahnya untuk berhati-hati.


Ternyata yaaaa, emang bener. Begitu banyak fenomena di alam ini dan hanya sebagian kecil saja yang masih aku tau..hehehe..
duapuluhtujuhseptemberduaribusebelas