Senin, 28 Maret 2016

MAKAN HALAL

Dunia kuliner berkembang sangat pesat. Kalo dulu makanan hanya sebatas memuaskan lapar dan dahaga, sekarang makanan tidak lagi hanya untuk mengenyangkan, tapi juga cita rasanya sangat diperhatikan. Oh iya, sejak orang-orang suka selfie, wifi, atau berfoto ria lainnya, maka tampilan makanan pun menjadi penting untuk diperhatikan saat ini. Belakangan muncul berbagai media sosial seperti instagram dan path yang membuat orang berlomba untuk eksis di media sosial, mengambil banyak foto, termasuk foto makanan. Hal ini yang membuat para wirausaha berlomba untuk menghasilkan makanan yang tidak hanya mengenyangkan dan enak, tapi juga cantik, sehingga layak tampil di berbagai media sosial.

Tapi sayang, banyaknya makanan yang muncul, enak, unik, dan kreatif, tidak jarang ditemukan makanan yang tidak halal untuk dikonsumsi. Karena saya orang muslim, maka dalam agama Islam, kami tidak boleh memakan yang mengandung babi, anjing, alcohol, serta segala hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah dan aturan lain yang telah diatur dalam Islam. Tentu aturan ini dibuat bukan untuk menyulitkan manusia, atau bukan untuk melarang kami memakan berbagai makanan yang enak, tapi ini untuk kepentingan kami sendiri. Dunia kedokteran dan para ilmuwan telah membuktikan melalui penelitian bahwa hampir semua ajaran hidup Islam terbukti benar dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jika ada yang belum terbukti, saya yakin itu bukan karena ajaran Islam salah, tetapi karena belum ada orang/ilmu yang berhasil membuktikan kebenarannya. Ilmu pengetahuan terus berkembang dan orang semakin pintar, bukan?

Balik lagi ke makanan. Berbagai kuliner yang menggiurkan banyak bermunculan. Bandung adalah kota yang terkenal dengan kulinernya dan bagiku ini adalah surge dunia hahaha lebaaay. Saya memang termasuk orang yang suka kuliner dan mencoba makanan baru. Namun sekarang saya mulai selektif dalam memilih makanan, karena saya mulai menyadari bahwa kita bertanggung jawab atas setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. 

"Tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram, kecuali neraka lebih utama atasnya"
HR. Tirmidzi


Ngeri? Iya. Tapi ini bukan untuk menakut-nakuti manusia, namun untuk menjaga agar kita senantiasa berhati-hati, menjaga apa-apa yang masuk ke tubuh kita.

Beberapa produsen, pemilik rumah makan atau pemilik bisnis mungkin banyak yang memandang ke-halal-an suatu produk bukan menjadi prioritas. Hmm menurutku ini bukan kesalahan mereka seutuhnya. Tapi ada peran konsumen juga yang menjadi sebab bagi merka berlaku demikian. Banyak dari kita (muslim) yang dengan tenang makan makanan yang kita tau, menggunakan alcohol sebagai bahan masakannya, banyak juga dari kita yang dengan tenang makan di suatu restoran/café yang juga menjual babi. Ini banyak, padahal kita tahu betul babi adalah haram dikonsumsi bagi umat Islam, tidak hanya haram dikonsumsi, tetapi juga haram disentuh. Banyak yang berpendapat, yang penting kan kita tidak makan babinya (???). Hmm tentu kita tidak makan babinya, tapiiii apakah kita bisa jamin bahwa mereka mengolah makanan halal dan haram secara terpisah? Apakah mereka punya dapur tersendiri yang mengolah makanan haram? Punya wajan terpisah? Pisau terpisah, mangkok, piring, garpu, sendok dan lain lain? 

Mari bermain aman. Salah satu cara yang saya lakukan untuk menjaga makanan yang masuk ke tubuh adalah dengan memperhatikan label halal. Di Indonesia, label halal ada di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia, atau yang biasa kita kenal sebagai halal MUI. Tidak berarti saya sudah sangat selektif dengan hanya memakan yang ada label halal MUI saja, hanya saja saat ini saya sedang belajar untuk selektif. Meskipun banyak yang bilang, halal MUI tidak menjamin halalnya suatu produk. Ada yang bilang untuk mendapatkan halal MUI itu mudah, ada yang bilang label halal bisa dibayar/disogok, dan alasan lainnya. Hal itu memang betul dan saya setuju itu. Tapi saya rasa, kita tidak perlu men judge suatu hal secara keseluruhan hanya karena ada oknum yang nakal. Jika ada oknum nakal di MUI, apakah itu berarti semua anggota MUI nakal? Sama saja seperti, ada orang yang mengaku Islam tapi korupsi, apakah lantas bisa kita katakan orang Islam suka korupsi? Tidak kan? Jadi saya, sebagai umat Islam, maka saya anggap MUI adalah pemimpin yang berhak dan berkewajiban memberi label halal suatu produk. Karena saya tidak akan bisa berjuang sendirian kan?

Karena itu, saya sangat mengapresiasi tempat makan yang ada label halal MUI nya. Nah nanti di blog ini akan saya share beberapa tempat makan yang sudah mendapatkan sertifikat halal MUI ya, dengan harapan ini bermanfaat dan menjadi referensi buat teman-teman pecinta kuliner, agar bisa makan dengan tenang. Tapi yang aku tidak akan share tempat makan seperti KFC, McD dan sejenisnya yaa. Soalnya udah pada tau kan kalo mereka udah halal MUI hehe. Sekali lagi, saya masih jauuuuh dari sempurna untuk menjaga makanan yang masuk ke tubuh saya, tapi saya sedang belajar. Jadi, mari sama-sama belajar :)

duapuluhdelapanmaretduaribuenambelas

Selasa, 22 Maret 2016

Tanpa Kartu Kredit

Morning..
Hari ini aku ngeliat temen kantor ditelpon sama pihak bank, terkait dengan kredit macet. Serem yaa.. Aku semakin mantab ingin hidup tanpa kartu kredit. Meskipun sometimes memudahkan sih kartu kredit itu tapi… Hmm.. Ya Allah lindungi aku dari dari hutang dan kartu kredit, dan mohon cukupkan rezekiku dan keluargaku untuk memenuhi segala kebutuhan kami. Aamiin.

duapuluhduamaretduaribuenambelas
 

Hari Terlama zzzz

Kamu pernah ga sih dalam satu hari ngerasa kayak hari itu lamaaaaa banget. Hari ini Selasa, 22 maret 2016, hari ini terasa lama sekali. Mulai dari pagi hari, pas aku siap-siap berangkat kerja. Padahal udah ngerjain ini dan itu tapi pas liat jam masih jam 5.45. kirain udah jam 6! Terus di kantor lebih parah. Bolak balik liatin jam, nunggu waktu istirahat dan pulang lama banget. Asli lama, dari 5 menit ke 5 menit berikutnya lama banget. Terus percaya atau engga nih ya, pas aku liat jam, selang beberapa detik, detik jam berikutnya itu lama, lebih dari satu ketukan detik.

duapuluduamaretduaribuenambelas

Smile :)

Emang bener yaa, orang yang senyum itu enak dilihat. Aku punya temen kantor, yang maaf, meski tidak terlalu cantik dan memiliki kekurangan pada wajahnya, tapi dia sangat ramah. Ini bikin mukanya enak dilihat, karena setiap bertemu, dia selalu tersenyum, bahkan menyapa. Sudah sebulan aku disini, tidak pernah aku melihatnya bermuka murung atau cuek saat bertemu. Jadi mukanya enak dilihat. Ternyata begitu yaa the power of smile ;) So, lets smile and share happiness around you.
 
duapuluhduamaretduaribuenambelas