Senin, 22 Februari 2016

Kamu Anak Tengah? Baca ini ;p

Baca artikel ini dari www.hipwee.com haha kenapa semuanya sesuai sama akuu? wkwkwk. Kecuali nomor 3, karena alhamdulillah orangtua cukup adil dalam hal materi :)

Check this out !!
Pernah nggak sih kamu mengamati perbedaan sifat antara kamu, adik, dan kakakmu? Meski wajah kalian mirip, ternyata sifat dan karakter kalian bisa berbeda jauh. Mungkin kakak sulungmu adalah sosok yang sangat dewasa, serius, dan sedikit bossy. Sementara adikmu punya sifat periang, sedikit bandel, dan humoris.
Kamu sendiri? Ah, sebagai anak tengah, kamu sering kesulitan menjelaskan kamu tipe orang yang seperti apa.
Tenang, kamu nggak aneh kok. Jadi anak tengah memang susah-susah gampang. Ada kalanya kamu kebingungan dengan posisimu dalam keluarga. Kalau lagi sama adik, kamu bisa jadi seperti kakak sulung yang bijak dan dewasa. Sebaliknya, kalau lagi berdua sama kakak, kamu akan berubah jadi sosok yang sedikit manja. Iya nggak?
Nah, buat kamu yang anak tengah, Hipwee khusus menuliskan artikel ini. Di tengah kebingungan yang kerap kamu rasakan, semoga ini bisa bikin kamu merasa terwakili~

1. Mungkin awalnya kamu adalah anak bungsu yang diemaskan. Tapi… semuanya berubah saat kamu punya adik lagi


“hae kakak…” via www.parentmap.com
Saat kamu masih kecil — saat di rumah hanya ada kamu, orangtua, dan kakakmu — kamu adalah pusat perhatian. Bukan cuma Papa dan Mama yang menghujanimu dengan kasih sayang, kakakmu yang turut merasa bertanggung jawab atas hidupmu.
Semuanya berjalan begitu sempurna, sampai akhirnya…
“Kita mau punya adik lagi lhooo…”
“Yeeeey, bentar lagi Adek jadi Kakak~”
Kamu nggak berdaya. Ya gimana, masa nyuruh Mamamu batalin kehamilan? Akhirnya, lahirlah adik kecil yang mengambil seluruh posisimu. Kamu nggak lagi menjadi si anak bungsu.

2. Sebagai mantan anak bungsu, kamu sedikit merasa kehilangan. Maklum, ada si baru yang jadi pusat perhatian…


perlahan-lahan kamu mulai tersingkir…
Setelah kelahiran adikmu, dimulailah pergeseran posisi yang mengubah hidupmu. Kamu yang tadinya pusat perhatian, sedikit demi sedikit mulai tersingkir karena ada adikmu, yang lebih mungil dan lebih lucu. Duh, cup cup…

3. Kakakmu yang paling dewasa jelas banyak kebutuhannya. Adikmu yang masih kecil jelas butuh banyak perhatian. Kamu? Jadi penonton aja deh…


ng…iya deh via lokiangelo.tumblr.com
Kamu : “Ma, aku mau beli buku itu dong? Teman-teman aku semua udah baca.”
Mama : “Aduh sayang, nanti dulu ya. Kakakmu lagi butuh laptop untuk ngerjain tugas. Sabar dulu ya.”
Kamu : “Oh, oke Ma.”
*hari lainnya*
Kamu : “Ma, kita ke Dufan aja yuk Ma? Aku bosan di rumah.”
Mama : “Adik kamu ngajakin ke kebon binatang, kak. Kita ke kebun binatang aja yuk? Biar adikmu tahu jenis-jenis hewan.”
Kamu : “Oh, oke Ma.”
*menghela nafas*
Sebagai anak pertama, kakakmu akan mendapat fasilitas kelas satu. Itu karena kakakmu dipersiapkan menjadi pelindung keluarga dan pengayom adik-adiknya kelak. Sementara adikmu yang masih kecil butuh banyak perhatian karena dia belum tahu apa-apa tentang dunia. Ini-itu harus diajari.
Kamu? Eng ing eng… Karena kamu sudah lebih besar, jadi kamu dianggap sudah bisa lebih mandiri. Tapi kamu juga belum cukup dewasa untuk diutamakan kebutuhannya. Intinya, kamu harus ngalah sama kakakmu soal fasilitas, dan harus ngalah sama adikmu soal kasih sayang.

4. Udah dapat barang bekas dari kakak, masih harus ngalah juga sama adik dengan alasan kamu kan kakaknya!


“ngalah dong, kamu kan kakanya..” via female.kompas.com
Adik: “Adek mau yang ijo.”
Kamu : “Tapi kan ini udah aku”
Mama : “Kakak udah dong ah, ngalah sama adiknya.”
Kamu : “Oh, oke Ma.”
Bukan rahasia kalau kamu selalu memakai barang bekas kakakmu. Terkadang kamu pakai barang yang ada nama kakakmu. Ya sebenarnya nggak masalah sih, selama barangnya memang masih bisa dipakai dan mencukupi kebutuhanmu. Sudahlah dapat barang bekas, kamu juga masih harus ngalah sama adikmu lagi. Sedihnya tuhya udahlah.

5. Kalau kamu bersikap dewasa, kamu masih kalah dewasa dibanding kakak. Tapi kalau ngambek, kamu juga dibilang bukan anak kecil lagi dan nggak ngasih contoh baik ke adikmu. Fyuuhhh


tolongin baim ya allah… via musik.kapanlagi.com
Posisimu pun serba salah. Saat kamu berusaha menyikapi masalah seperti orang dewasa, kamu akan dituduh sok tau. Tapi kalau kamu kesel, lalu ngambek, kamu juga akan dianggap kekanak-kanakan dan nggak bisa memberi contoh yang baik untuk adikmu. Akhirnya kamu hanya bisa masuk kamar dan bertanya-tanya:
Ya Allah, Baim harus gimana ya Allah?

6. Kakakmu sibuk banyak kerjaan, adikmu sibuk malas-malasan. Kamu harus rela jadi tumbal mengerjakan tugas-tugas mereka


sedih… via twitter.com
“Rumahnya kok belum disapu?”
“Lho, itu kan tugasnya kakak, Ma?”
“Kakak lagi banyak tugas.”
“Adek aja deh, dia kan nggak ngapa-ngapain seharian.”
“Adek kalau lagi nonton Doraemon kan nggak bisa diganggu.”
Di rumah, kamu nggak bisa main suruh-suruh aja, karena ada kakakmu yang menguasai semuanya. Yang ada kamu malah yang disuruh-suruh kakakmu. Eh, waktu kamu mau balas dendam dengan nyuruh-nyuruh adikmu, Papa Mama akan belain dia karena dia masih kecil jangan disuruh-suruh. Akhirnya kamu pun harus rela menjadi tumbal untuk mengerjakan tugas-tugas mereka.

7. Tiba saatnya kamu menemukan pendamping hidupmu yang cocok. Tapi kakakmu belum siap nikah tuh. Jadi kamu harus ngantre!


jadi anak tengah itu bagaikan raisa. Serba salah… via rainerdistefano.tumblr.com
Hingga akhirnya kalian bertiga sudah sama-sama dewasa. Saat itu mungkin kamu sudah cocok banget sama pacarmu, dan sudah yakin untuk sama-sama menapaki jenjang pernikahan. Eit, tunggu dulu. Di beberapa budaya lokal, adik nggak boleh melangkahi kakaknya lho soal pernikahan. Jadi kalau kakakmu belum nikah, ya kamu harus sabar. Pacarmu harus sabar.
Nah, hingga akhirnya karena kelamaan, pacarmu kabur duluan. Hingga akhirnya saat kakakmu sudah menikah, kamu justru malah jomblo. Kalau sudah begini, keluarga jadi akan mendesak. Kalau kamu nggak segera nikah, nanti adikmu juga nggak nikah-nikah dong? ARGH!

8. Orang atau saudara jauh akan lebih mudah mengingat si sulung dan si bungsu. Kamu? Diingat syukur, nggak juga udah biasa


orang susah mengingatmu via thehungergamesrp.wikia.com
Itu tuh, anak bungsunya Pak Erwin.
Oh, si Hasna ya? Kalau yang sulung siapa namanya?
Ferry.
Oh iya. Kalau yang nomer dua?
Lha? Bukannya Pak Erwin anaknya cuma dua?”
Predikat anak sulung dan anak bungsu akan jauh lebih mudah diingat daripada predikat sebagai anak tengah.

9. Akhirnya kamu bingung dengan keberadaanmu di keluarga. Kamu pernah merasa nggak dianggap?


kamu merasa tak dianggap via rebloggy.com
Diantara kakakmu yang menguasai fasilitas dan adikmu yang mendominasi kasih sayang, kamu kebingungan menentukan identitasmu. Dibanding kakakmu, kamu jelas kalah otoritas. Tapi kamu juga nggak bebas bermanja-manja atau bersikap seperti anak-anak karena bagaimanapun kamu harus menjadi contoh untuk adikmu. Kamu jadi bingung untuk bagaimana menempatkan dirimu. Selain itu, karena perhatian orang tua seringnya terpusat pada kakak dan adikmu, terkadang membuatmu merasa nggak dianggap di rumah.

10. Mungkin itu juga yang membuatmu merasa terasing saat di rumah, sehingga akhirnya kamu lebih suka sendirian


kadang keberadaanmu di rumah bagai hantu. invisible. via www.tumblr.com
Kebingungan dan rasa nggak dianggap itulah yang mungkin membuatmu merasa tersingkir dan terasing di rumah sendiri. Karena hal ini, kamu lebih suka menghabiskan waktu sendirian di kamar. Mendengarkan musik, atau nonton-nonton film sendiri. Selain itu, biasanya kamu juga punya sifat yang sangat berbeda dengan kakak dan adikmu. Setiap anak memang ingin mendapatkan perhatian orang tua. Menjadi beda mungkin salah satu caramu untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.

11.Tapi tanpa kamu sadari, terlahir sebagai anak tengah membekalimu dengan hal-hal baik pula


posisimu sebagai anak tengah membuatmu tumbuh jadi pribadi yang tangguh via taftfashion.tumblr.com
Posisimu yang serba membingungkan sebagai anak tengah ini, tanpa kamu sadari ikut menentukan sifat-sifat yang baik lho. Meski ada beberapa dampak negative dari syndrome second child, tapi dampak positifnya juga banyak.

12. Karena sudah terbiasa menghadapi karakter yang jauh berbeda, kemampuanmu beradaptasi nggak usah diragukan lagi


kamu mudah bergaul dan banyak teman via friendsoneepisodeonescene.tumblr.com
Karena sudah terbiasa menghadapi kakakmu yang serba ngatur dan adikmu yang nggak mau diatur, kamu jadi terbiasa menghadapi banyak orang. Kemampuanmu ini membuatmu mudah menoleransi perbedaan. Nggak herankalau di luar sana kamu punya banyak teman yang beda-beda.

13. Kamu adalah orang yang cinta damai


anak kedua stuck di tengah via www.dailymail.co.uk
Karena sama-sama keras kepala, kakakmu dan adikmu mungkin sering berantem. Sementara kamu berada di tengah-tengah mereka harus berusaha menjadi penengah. Peran ini akan terbawa sampai kamu dewasa. Melihat kakakmu dan adikmu bertengkar itu menyebalkan, makanya kamu selalu berusaha menjaga perdamaian dan menjadi penengah jika ada pertikaian.

14. Kamu juga pintar menghibur diri sendiri. Karena nggak bakal ada yang hibur kamu selain diri sendiri, hiks..


kamu pintar menghibur diri sendiri via www.pinterest.com
Karena sejak kecil kamu merasa kurang diperhatikan, kamu akan punya skill khusus untuk memperhatikan dirimu sendiri. Kamu akan terbiasa apa-apa sendiri, dan nggak mau merepotkan orang tua. Selain itu, kamu juga jago menghibur diri sendiri. Mungkin karena itu kamu menjadi pribadi yang kuat dan nggak mudah menyerah.

15. Kata siapa anak tengah nggak bisa sukses karena bayang-bayang saudara? Banyak kok orang sukses yang merupakan anak tengah


si anak tengah yang super sukses via atl.clicrbs.com.br
Sebagai anak tengah, kamu mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Mungkin ini karena kamu sering menghabiskan waktu sendirian. Kata siapa masa-masa pertumbuhan yang sulit selalu berdampak buruk untuk mada depan? Buktinya banyak orang-orang sukses yang merupakan anak tengah. Misalnya? Bill Gates!

Memang sih menjadi anak tengah sedikit membingungkan, kadang malah nggak enak. Tapi nggak apa-apa. Kamu tahu meski orang tuamu terkesan lebih perhatian kepada kakak dan adikmu, mereka juga nggak kurang-kurang menyayangimu. Dan kakakmu ataupun adikmu yang sering membuatmu sebal dan tersingkir, juga akan jadi orang pertama yang datang saat kamu butuh bantuan. Bukankah begitu, hey sesama anak tengah?

Sabtu, 13 Februari 2016

Selamat jalan, Mas Ipin

Kita memang tidak pernah tau kapan terakhir kali melihat seseorang, atau.. Kapan terakhir kali orang akan melihat kita. Mengerikan untuk dibayangkan, tapi.. Ini nyata dan bisa terjadi pada siapa saja. Seperti hari ini. Siapa yang menyangka, pertemuan kami dengan mas ipin setelah lebaran idul fitri kemarin adalah kali terakhir kami bertemu, kali terakhir aku dan keluargaku melihatnya.

Lebaran kemarin kami tidak pulang ke Tegal, karena ada keluarga ibu dari Jakarta lebaran di Bandung. Secara otomatis, kami tidak bertemu dengan keluarga di Tegal. Tetapi dua hari setelah lebaran, mas ipin datang ke rumah kami. Dari Tegal menuju Bandung, naik motor. Semuanya terasa biasa saja. Aku memang sempat berpikir, kenapa jauh-jauh kemari pakai motor, apa ga cape? Tapi mungkin itu adalah cara Allah mempertemukan kami, untuk terakhir kalinya. Iya, itu pertemuan terakhir kami.

Dua hari lalu kami mendengar kabar mas ipin jatuh saat sedang memasang pesanan kanopi. Dia jatuh bersama temannya yang lebih dulu meninggal beberapa jam kemudian. Sementara mas ipin, meninggal setelah sempat koma 2 hari.

Sedih rasanya mendengar kabar ini. Meskipun dia adalah anak laki-laki paling muda dalam keluarganya, tapi mas ipin dikenal sebagai orang yang paling gigih bekerja, paling cerdas dalam mengambil peluang. Bengkel las yang dibangunnya 2 tahun lalu juga sudah mulai berkembang. Tapi mungkin, Allah punya rencana lain.

Selamat jalan mas ipin. Semoga amal ibadah mas diterima Allah, diberikan tempat terbaik di sisi Allah. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Aamiin..

tigabelasfebruariduaribuenambelas

Kamis, 04 Februari 2016

:')

Semuanya terekam, meski hanya sehari, meski hanya di pikiran. Tidak ada foto yang sempat kuabadikan, apalagi video. Tapi semuanya masih jelas dalam ingatan, dan mungkin akan terus tersimpan. Terimakasih atas pengalaman satu harinya. Masih terasa bagaimana sukacitanya aku kemarin mendapat sesuatu yang sudah lama aku impikan, kebimbangan malam tadi, semangatnya pagi ini, kemudian bimbang kembali siang ini. Mudah-mudahan ini bukan keputusan yang salah, mudah-mudahan tidak berarti aku menolak hal baik, dan mudah-mudahan Allah gantikan yang lebih baik buatku. Aamiin..
Meski hanya satu hari. Tapi sangat berharga. Senang bisa berada di tempat itu, bersama kalian. Terimakasih atas kesempatannya, semua :')

empatfebruariduaribuenambelas

Sabtu, 30 Januari 2016

AAAAAA!!

AAAAAA!!!
Rasanya kepala aku mau pecah, udah kepenuhan, kayak bentar lavi meledak!
Tidaakkk, pengen teriak tapi ga mungkin. Di rumah lagi banyak orang. Yang ada aku langsung  dibawa ke rumah sakit. Kalo kayak gini terus aku bisa gilaa. Gamauuuu!!
Mau tidur tapi gabisa. Yaa Allah.. Sulit banget masa masa ini :(

tigapuluhjanuariduaribuenambelas

Why?

Astaghfirullah, why i'm so much overthinking? It's so bothering me much. The much i overthinking,  the much i got headache :(

duapuluhsembilanjanuariduaribuenambelas

Sabtu, 16 Januari 2016

Fenomena

Kenapa yaa, kadang begini..
Kita pengen A tapi ga mampu. Sementara ada orang lain yang mampu dapet A tapi dia gamau.
Hidup emang gitu kali yaa..

enambelasjanuariduaribuenambelas

Senin, 11 Januari 2016

2016

Tahun baru, banyak orang bikin resolusi. Aku juga biasanya gitu. Tapi tahun ini agak beda. Aku ga lagi berpikir tentang resolusi yang terlalu besar atau muluk, tapi lebih ke let it flow aja. Resolusi tetap ada, tapi bukan sesuatu yang ngoyo, karena aku baru sadar ternyata aku adalah orang yang seringkali kepikiran ketika ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan. Makanya aku lebih memilih untuk let it flow, keep trying and praying, then let Allah show the best.

Resolusiku sederhana dan rasanya bukan masanya lagi aku menulis resolusi di blog. Tapi keinginan manusia pada dasarnya sama ko, pengen sehat dan bahagia. Hanya saja kriteria dan kadarnya beda-beda. 

sebelasjanuariduaribulimabelas

Jumat, 25 Desember 2015

Seharian Bersama Laras (part 2)

Resign membuat aku punya banyak waktu. Jumat ini aku ke kampus untuk ambil legalisir ijasah dan trankrip, ditemani sahabat kuliah aku, Laras namanya. Aneh rasanya udah lama ga ke kampus, apalagi ke fakultas. Deg-degan sebenarnya, berharap aku ga ketemu dengan orang yang aku kenal, terutama dosen disini. Bukannya sombong hhee tapi aku malu kalo ditanya, "kerja dimana" dan saat ini aku masih nganggur XD
Jadi setelah urusan ambil legalisir selesai, aku langsung ajak Laras cuss dan kami pun pergi ke depan SC untuk ngobrol sebentar. Tiba-tiba Laras ngajak aku ke Bukit Moko. Sebenarnya dia ajak aku besoknya, Sabtu. Tapi berhubung aku udah ada rencana pergi di hari Sabtu, akhirnya aku terima ajakan Laras untuk pergi ke bukit moko hari ini. Kami berdua pergi ke kosan Laras dulu. Dia mau simpen motornya dulu, kami kesana pake motor aku, dengan aku sebagai supir pertama hehe.

Kami memulai perjalanan dari kosan Laras di jalan gagak, daerah suci. Menyusuri jalan suci ke arah padasuka. Jalanan padasuka makin lama makin naik ke atas, jauh dan jauh, tinggi dan tinggi, bahkan tinggi sekali. Rasanya udah lama kami di perjalanan panjang ini tapi belum nyampe-nyampe juga. Jalanan seperti tidak berujung. Kanan kiri mulai sepi, dari yang tadinya rame orang dan kendaraan lalu lalang, sampe akhirnya bener-bener sepi, hanya satu atau dua orang yang lewat, kayak anak sekolah yang pulang, atau ibu-ibu yang kayaknya baru pulang dari sawah. Jalanan terus menanjak. Di samping kanan kiri mulai bagus, ada sawah, kebun, dataran tinggi dan lain-lain. Aku mulai khawatir sama motor aku. Secara ini motor matic, yang ga kuat kalo diajak jalan jauh dan terus nanjak kayak gini. Tanjakannya edan, beneran. Sepanjang jalan hampir selalu nanjak. mulai dari tanjakan yang landai sampe tanjakan curam yang hampir 90 derajat, serius deh. Aku paling takut kalo bawa kendaraan di jalanan nanjak, tapi alhamdulillah nyaa jalanan sepi jadi bisa agak gas kenceng.

Udah jalan jauh tapi ko rasanya belum ada tanda-tanda nyampe. Laras nyuruh aku buat nanya ke orang lewat. Ya ampun, aku kirain anak ini tauu tapi ternyata enggak. Duh aku mulai khawatir hahaa.. Nanya sama bapak-bapak pinggir jalan. Responnya kayak yang kaget sambil nahan senyum gitu. Dia sambil ngomong, "oh terus aja neng, masih jauh.." Whaaat.. Oke udah sampe sini, hajaar bleh! Kata bapaknya ketemu cartil, masih jauh naik lagi. Khawatir part 2, masalah motor ini aduuh mudah-mudahan kuat deh.

Okee, dari kejauhan kita liat di atas bukit ada logo kayak patung bintang itu. Kita ga mungkin kesana kan yaa, rasanya darii tempat aku ngeliat ituu jauhhh dan tinggi banget. Aku dan Laras menghibur diri kalo itu bukan tujuan kita. Kita kan mau ke bukit moko, bukan bukit bintang.

Di tanjakan yang entah tanjakan ke berapa, tiba-tiba motor aku bermasalah. Udah di gas koo mesinnya melemah, makin lama makin lemah. Aku bilang ke Laras, "ko motor aku lemes banget yak", Laras bilang gas terus. Aku gas pol tapi malah makin lemes. Aduuhh ga kuat nih motor, gawat gawaaatt.. Akhirnya Laras turun dan jalan. Sampe jalanan ga nanjak curam, Laras naik lagi dan kami melanjutkan perjalanan. Beneran aku syok banget waktu motornya kayak mati mesin gitu. Cuma bisa berdoa semoga kuat, jangan sampe mati disini. Siapa yang mau nolongin di daerah sepi dan nanjak begini? Kalo mesinnya mati, lanjut ke atas gabisa, turun ke bawah juga gabisa hhaa..

Habis kejadian motor lemes, ada pula adegan habis bensi. Ya ampunn perasaan tadi aku liat bensin masih banyaak kenapa sekarang udah hampir habis aja. Gawat gawaat kalo habis bensin alamat dorong ini mah. Alhamdulillah di atas ada satu dua orang beli bensin, maka langsung lah kami beli bensin dulu. Alhamdulillah ga dikasih harga yang mahal sampe bikin jantung copot. Harganya masih masuk akal lah, 10rb 1 liter :)

Kejadian motor lemes terjadi 2 kali, dan lagi-lagi Laras harus jalan. hehehe sorry yaa Ras, gimana lagi dongg. Aku mana tau jalannya sejauh dan nanjak ekstrim begini. Aku pikir, palingan kayak daearah dago ternyata enggak haha tau gitu aku ga akan nyaranin pake motor aku aja. Tadinya aku nyaranin pake motor aku karena kan matic gampang, aku bisa gantian sama Laras bawa motor, jadi Laras ga cape sendiri bawa motor, soalnya aku kan cuma bisa naik matic wkwk eh ternyata Laras lebih capek karena harus jalan nanjak wkwk.
Akhirnyaa sampe juga kami di bukit moko. Tapii mana bukitnya?? hahaha. Kami parkir dan ga jauh dari tempat parkir ngeliat ada kayak tempat buat ngeliat pemandangan ke bawah gitu. Dari jauh bagus sihh. Akhirnya kami masuk Dann di stop sama orang sana karena ternyata ini adalah kawasan tempat makan. Jadi kalo kami mau berkunjung ke tempat itu harus beli paket makan mereka dulu, harganya 25rb. Akhirnya yaa mau gamau kami pun beli paket makan yg terdiri dari nasi goreng, susu panas dan air mineral botol.
Pembayaran selesai tapi kami minta makanan dikeluarkan belakangan. Kami pun masuk. Ohh jadi ini yang namanya bukit moko. Bagus sihh jadi kita bisa ngeliat pemandangan hamparan sawah dan gunung sebagai latar nya. MasyaAllah. Tapi koo begitu masuk sini tuh banyak lalet yaa. Banyak banget. Di aspal, di bangku, meja dan sekeliling kita banyak lalet. Ah tapi udah lah yang penting bagus hehe. 
  
 swinggg~
Puas berfoto, kami keluar area rumah makan dan ngeliat ada jalan Nanjak dikit dan kayak hutan pinus gitu. Kayaknya baguss. Jalannya cuma dikit banget ga nyampe 2 menit. Akhirnya kita kesana dan disana kayak dago pakar gitu, ada pungutan biaya resmi sebesar 10rb per orang. Bacaannya 'selamat datang di bukit bintang'. Nah lohh ko bukit bintang? Jadi ini bukit bintang apa bukit moko? Bahaha. Ya udah penasaran akhirnya masukk. Di dalem kita langsung disambut kayak hutan lindung atau wisata gitu deh. Ada hutan pinus juga. Kami pun jalan menyusuri hutan pinus, tiba2 ada panah menuju bukit bintang cuma 200 meter. Wah deket dong, tanpa pikir panjang kami kesana dan sampai lah disana. Ya ampunnn logo bintang yang kami liat tadi di bawah, sekarang ada di depan mata kami. Waktu dibawah tadi aku sempet mikir kalo kami ga akan sampe kesini karena jauh banget dan dari bawah tuh tinggi banget, kayak ga kejangkau. Ga nyangka lah nyampe sini juga yaa meskipun ada kejadian motor ngadat dan bensin nyaris kosong wkwk. Kami menikmati pemandangan sebentar dan poto2. Buru2 soalnya berpacu sama hujan. Hujan mulai turun rintik2 dan suara geluduk mulai kedengeran.
bukit bintang
Hujan pun turun, kami lari2an neduh di tempat makan tadi sambil makan. Sempet dilema mau makan di dalem atau di luar. Dua2nya banyak lalet tapi mending sih di luar seenggaknya meski banyak lalet bisa nikmati pemandangan hehe. Sambil makan sambil banyak lalet bete juga sih. Laletnya ga puluhan tapi ratusan. Ih beneran aku ga lebay. Banyak bangettt. Udah dipakein lilin tapi masih banyak. Kalo kita bergerak agak cepet atau tiba2, lalet2 yang ada di sekitar sana langsung byuuurr beterbangan. Hhahaha ampun deh
 bukti keganasan lalat
Hujan berhenti sekitar jam 1 lebih dan kami memutuskan untuk pulang. Untuk pulangnya, laras yang bawa motor. InsyaAllah sih ga akan ada kejadian motor ngadat lagi soalnya ini turunan. Bahkan ga perlu di gas juga udah nyosor ke bawah wkwk..
 partner perjalanan
Alhamdulillah perjalanan ini selesai juga. Seru dan menegangkan. Tapi yang masih jadi pertanyaan adalah, yang mana sebenarnya yang dikatakan bukit moko? Hahaha biarlah tetap menjadi misteri :D
sebelasdesemberduaribulimabelas

Kamis, 24 Desember 2015

Seharian Bersama Laras

Hehe judulnya aneh yaa. 
Hari ini aku ngebolang sama laras, sahabat kuliahku. Pagi jam 9an kita udh sampe do bandara hussein sastranegara, bandung. Bukan mau keluar kota ko, apalagi keluar negeri hehe. Tapi kami dateng ke acara bandung air show. Ini adalah event tahunan di kota bandung. Acara utamanya adalah pertunjukan pesawat yang atraksi di atas langit dan terjun payung. Tujuh tahun di bandung, baru kali ini kami ikutan acara ini hehe.
Sampe di pintu masuk udah penuh banget, macet. Banyak orang yang dateng pagi begini ternyata. Mungkin karena ada acara inbox juga. Tapi sayang pas dateng inboxnya udah bubar haha. 
Di bandung air show ini selain ada pertujukan yang berbau pesawat  juga ada stand2 makanan, stand jualan dari berbagai daerah dj indonesia kayak kerajinan tangan, stand kementerian untuk berbagi info dan ada yang jualan juga, ada stand makanan dan panggung hiburan (bukan inbox).
Ga lama dateng,  atraksi dimulai. Pesawat yang dipake kayaknya pesawat jet, aku ga paham juga sih hehe. Pesawat terbang ngebut,  wara wiri kesana kemari, depan belakang, kiri kanan, atas bawah, meliuk kemana2. Widih kereeenn. Gerakannya keren, melebihi gerakan permainan di dufan hhe. Pesawat meliuk ke atas dengan gerakan 90 derajat, turunnya juga sama.  udah gitu pas turunnya kayak mesinnya dimatiin jadi kayak terjun bebas mau jatoh gitu. Ngeri. Udah gitu salto, di atas muter muter sampe kepala pesawat di bawah, ekornya di atas, muter berkali2. Duh kebayang ga sih, apa pilotnya ga eneg yaa. Aku naik wahana di trans studio yang muter2 dikit aja muntah wkwk.
Usai atraksi kita bingung. Hmm nungguin atraksi selanjutnya tapi gatau jam berapa. Ga ada informasi jadwal atraksi/kegiatan lain, mau nanya tapi ga ada petugas yang bisa ditanya. Kita nunggu hampir 3 jam, weww. Btw disini panas banget. Kalo kalian mau kesini tahun depan, ada baiknya sebelum berangkat pake Sunblock dulu, bawa topi atau payung sama kacamata hitam. Ini ga lebay, beneran, serius. Untung nya aku sama laras berhasil nyusup ke tenda yang seharusnya buat para penerjun payung hehe. Jadi kita ga kepanasan banget. Tapi bete juga nunggu 3 jam barijeung yang ditunggu gatau apa hehe. Sampe jam 11 lewat, ga ada tanda2 akan ada atraksi lagi atau terjun payung lagi. Cuma ada beberapa pesawat yang pulang pergi  atau parkir. 
Jam 12 an lebih, ada pesawat jet yang siap2. Pada siap2 deh penontonnya juga. Jet akhirnya terbang melintas lurus.  ga ada atraksi terus hilang gitu aja gatau kemana. Itu pemanasan kali ya, begitu pikirku. Tapi ditunggu lama ga ada juga. Gemes, ngeliat petugas akhirnya nanya. Dan ternyata itu yang barusan adalah atraksi terakhir bandung air show. Hha? Gitu doang :(  aku pikit atraksi terkahir bakalan ada sesuatu yang lebih wah dari yang pagi tadi.  udah gebayangin mungkin ada 2 atau beberapa pesawat di atas yang atraksi bersamaan sambil ngeluarin asap warna warni yang cantik. Ternyata engga hiks. Kecewa, kami pun keluar.
Habis itu kami ke daerah dago. Sesuai rencana kami pengen berkunjung ke beberapa cafe cantik di bandung, terutama daerah dago. Masa bertahun2 di bandung belum pernah kesana. Padahal disana terkenal banget sama cafe nya yang bagus dengan view yang kece. Masa iya orang jakarta aja yang nikmati hehe. Tapi sebelumnya kami ke kosan laras dulu buat solat dan ambil slr.
Istirahat udah, kami cus kembali. Tujuan pertama adalah Selasar Sunaryo. Selasar sunaryo ini sebetulnya tempat Bpk sunaryo menampilkan karya-karyanya. Beliau seniman. Sebagai orang yang ga ngerti seni, aku ga terlalu paham apa maksud dari karya yang beliau buat. Ada beberapa macam karya disini mulai dari berbentuk patung, lukisan sampe pajangan kecil2 gitu. Selain karyanya Bpk Sunaryo juga ada satu ruangan yang disediain buat seniman lain yang mau menampilkan karya mereka disini. Kebetulan saat kami datang, karya yang dipajang adalah karya anak dari Bpk Sunaryo. Namanya siapa aku lupa hehe. Peraturan disini cukup ketat. Setiap di ruang pertunjukan ada satu orang yang bertufas menjaga dan memberi info pada tamu yang datang. Oiya selama di dalam ruangan kami tidak boleh memegang karya, memoto karya ataupun sekedar selfie.
Meskipun disini sebenarnya adalah rumah seni, tapi juga disediakan semacam cafe buat makan, ngopi atau nongkrong. Ada juga ruangan untuk jual oleh2. Lengkap juga ya. FYI, disinu kami hanya numpang cuci mata dan foto2. Ga beli apapun, apalagi beli makan. Ngirit hahaha.
Well tempat kedua destinasi kami selanjutnya adalah Coco rico. Aku udah lama banget penasaran sama tempat ini. Coco rico sebenarnya cafe biasa sih tapi ya itu,  khasnya cafe daerah dago, mereka jual view. Disini kami baru pesen makan wkwk. Selain karena emang laper tidak tertahan, ini juga jadi tempat terakhir yang kami kunjungi hari ini. Sebenarnya sih pengen ke tempat lain lagi, tapi hari udah mulai gelap dan rasanya percuma dateng kalo udah gelap. Yang diliat apa selain gelap :(
Kami duduk di lantai atas dekat balcon. Pesanan kami satu loyang pizza. Minumnya aku pesen es kiwi dan laras pesen kopi gitu. Namanya aku lupa semua hehe maap. Harganya juga lupa wkwk.
Dari rasa sih biasa aja, serius. Pelayanan juga standar. Tapi harganya lumayan. Ya karena itu, mereka jual view bandung, jadi bukan cuma jual makan minum dan jasa aja. Jadi meski semua serba standar, disini ga pernah sepi pengunjung. Apalagi buat orang-orang jakarta yang penat dengan hiruk pikuk ibukota#bahasa gue.
Udahan mainnya hari ini. See you next month in next destination, laras :)

tigabelasseptemberduaribulimabelas

Kamis, 17 Desember 2015

Aku sebenarnya pengen lupa. Tapi ko ga lupa lupa. Kadang pengen ga inget inget, tapi ko tetep inget. Mungkin begini yang katanyaa memaafkan itu mudah, tapi melupakan itu sulit, atau gelas retak bisa direkatkan kembali, tapi bekasnya akan tetap ada.

enambelasdesemberduaribulimabelas