Jumat, 11 Mei 2012

Duka Sukhoi


Sudah dua hari belakangan ini, berita-berita di TV pasti menayangkan berita hilangnya pesawat Sukhoi. Diberitakan, setelah mendarat mulus di Bandara Halim pada pagi harinya, kemudian pesawat tersebut hilang kontak pada penerbangan kedua. Kemarin, ketika kerja kelompok, teman saya mengatakan bahwa pesawat Sukhoi telah ditemukan dalam keadaan hancur berkeping-keping, yang katanya karena pesawat menabrak tebing. Belum ada kabar pasti dari korban, apakah mereka selamat atau tidak.
Pagi ini pun begitu, sejak pagi tadi jam 7 sampai sekarang jam 9, berita yang saya tonton tidak jauh-jauh dari berita Sukhoi. 
Sedih sekali melihat kepingan pesawat Sukhoi di tebing Gunung Salak. Sebelumnya juga beberapa kali ditayangkan pesawat Sukhoi yang terbang gagah sebelumnya jatuh.Secara logika memang mengherankan, karena Sukhoi adalah pesawat baru dan sudah mendapat lolos pemeriksaan dari Eropa sehingga sudah ada beberapa negara yang berniat membeli pesawat tersebut. Seharusnya kejadian seperti ini tidak terjadi tetapi kadang-kadang apa yang dipikirkan manusia memang tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi. Mungkin, kejadian ini mengingatkan saya pada kejadian tenggelamnya kapal Titanic. mereka sama-sama alat transportasi baru yang banyak diminati orang tetapi kemudian berakhir celaka. Yang paling membuat saya sedih adalah satu reporetr dan satu kameramen dari trans TV. Yang perempuan masih sangat muda dan masih terhitung baru bergabung dnegan trans TV. Ditayangkan pula ketika Ia masih hidup dan membawakan suatu berita beberapa waktu lalu. Ibu dan ayahnya menangis saat diwawancarai dan berharap anaknya masih hidup. Kemudian kameramennya, yang pria, dua anaknya masih kecil. Sedih sekali..
Saya hanya sedih melihat kondisi keluarga para korban, kemudian membayangkan tentunya mereka sampai saat ini tidak bisa tidur tenang dan dalam keadaan yang penuh harap-harap cemas. Keadaan seperti itu pasti sangat tidak nyaman. Hanya sebagian dari mereka yang bersdia diwawancarai, dan kalau pun mereka bersedia diwawancara, semuanya sambil menangis. Saya yang nonton juga jadi ikutan sedih. Apalagi ada tayangan yang memperlihatkan foto-foto para penumpang Sukhoi sesaat sebelum mereka terbang. Dalam foto itu, mereka tersenyum senang, tapi kemudian menjadi korban.
Kita hanya bisa berdoa dari jauh, semoga yang terjadi adalah yang terbaik. Semoga proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar. Jika para korban selamat, semoga mereka masih baik-baik saja dan dapat segera ditemukan dan berkumpul kembali bersama keluarganya. Mungkin menurut kacamata manusia, pesawat yang jatuh karena menabrak tebing dan hancur, ditemukan korban selamat kemungkinannya sangat kecil. Tetapi kadang-kadang, yang diatur Allah tidak selalu sama dengan dugaan manusia kan? Tidak menutup kemungkinan mereka masih selamat, bahkan semuanya. Namun, jika mereka tidak lagi selamat, semoga mereka juga dapat ditemukan dan dibawa ke keluarganya masing-masing. Keluarga yang ditinggalkan pun semoga ikhlas. Sekarang, sambil menunggu mari berdoa semoga yang terjadi adalah yang terbaik untuk semuanya. aamiin
sebelasmeiduaribuduabelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar