Jumat, 19 Juli 2013

Kenapa?

Mungkin orang bertanya-tanya, kenapa aku mendadak dangdut jadi sering sok-sok an ngomong Inggris begini hehehe.. Ini bukan karena aku terobsesi dengan London, bukaan. Yaa meskipun itu salah satu alasannya sih hehehe. Oke, aku akan ceritakan kesedihanku. Alasan utama adalah karena aku mengalami kegagalan di seleksi kerja dan itu sangat menyedihkan, ketika aku telah menjalankan proses seleksinya selama hampir tiga bulan, menjalani serangkaian proses, telah berharap daaan harus terhenti karena gugur di satu tahap lagi menuju tahap akhir, semuanya karena bahasa Inggris aku butut banget.. Hikss sedih pake banget, JLEEB. Selama dua minggu jadi males cari-cari info lowongan kerja, males les juga, pokoknya jadi pemalesan kelas kakap. Sebenarnya dari jaman dulu aku udah menyadari kalo Bahasa Inggris itu penting banget. Tapi nyatanya, kesadaran aja ga cukup kalo ga disertai dengan action untuk memulai. Aku ga pernah serius belajar bahasa Inggris, bahkan ketika dari jaman SMA orangtua nawarin les aku pun menolak dengan alasa (sok) sibuk hahaha -___-" payah. Masuk kuliah juga sama, semester satu, dua, empat sampaai skripsi yang banyak waktu luangnya pun aku lewatin gitu aja. Sampe udah tamat masih baru mulai les, it's really too late. Ketika orang-orang udah lancar jaya, aku masih belajar grammar hhaa :(
Tapi yaa, kayak kata orang better late than never, ga ada suatu hal yang sia-sia. Aku sadar semuanya udah diatur sama Allah, termasuk rejekiku. Tugas manusia adalah memaksimalkan usaha dan berdoa. Allah tidak mendatangkan rejeki dari langit jika manusia hanya berdoa tanpa usaha bukan? 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”

(QS Ar-Rad:11)

Kadang-kadang ada saat dimana kita memutuskan untuk berhenti dan ada saat dimana masih harus mencoba, dan saat ini aku memilih option kedua. Yang aku lakukan saat ini adalah memaksimalkan usaha yang kemarin terlambat. Setidaknya ketika kita telah berusaha namun Allah tetap berkata tidak, itu artinya memang bukan rejeki kita dan Allah telah persiapkan yang lebih baik untuk kita. Sehingga tidak akan ada rasa kecewa (atau kalaupun kecewa ga akan lama-lama). Tapi ketika kita tidak berusaha dan Allah berkata tidak, itu yang menyedihkan. Bagiku, akan berbeda rasanya ketika kita sudah berusaha maksimal dan gagal dibandingkan dengan tidak berusaha sama sekali. Akan lebih mudah bagi kita untuk menerima dan ikhlas. Setidaknya kita telah berusaha, bukan? :)

sembilanbelasjuliduaributigabelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar