Rabu, 16 Maret 2016

Telaga Warna

Tempat ini baru di telinga aku. Telaga warna. Aku piker telaga warna hanya ada di daerah dataran tinggi Dieng, tapi ternyata di daerah Puncak bogor ada juga. Ini bukan tujuan kami yang sebenarnya. Awalnya aku, Dila dan ayah berniat anter ibu reuni sama temen kantornya di daerah Puncak, terus sambil jemput kak Anis di pasar puncak, habis itu ke Taman Bunga Nusantara. Tapi kami kejebak buka tutup jalan pas perginya. Jadilah rencana gatot. Sebelumnya berdasarkan informasi yang kami dapatkan sebelumnya, buka tutup jalan baru diberlakukan mulai dari jam 9. Tapi 8.50 kami sampai sana, jalanan udah ditutup arah puncak. Kata tukang ijek di sekitar sana, ini baru aja mulai 10 menit yang lalu. Hufts.. seandainya lebih cepat 10 menit ya hehe. Sebenarnya banyak abang-abang ojek yang nawarin untuk dianter lewat jalan alternative, jadi mereka yang memandu jalan pake motor. Tapi karena ayah ragu, akhirnya kami lebih memilih untuk menunggu selama hamper 3 jam sampe jam 12 kurang. Jadi buat teman-teman yang mau ke arah puncak dari bandung, berangkat lah pagi-pagi sekali, kalo perlu subuh hehe. Soalnya meskipun secara resmi mereka tutup jalan mulai jam 9, jadwal bisa berubah jadi lebih cepat wkwk.

Kami sampe di tempat reuni ibu udah telat, jam 1an kalo ga salah. Ibu Cuma ketemu sebentar, habis itu kami cus jemput kak anis di daerah pasar. Kak anis dari depok, pake kereta dan nyambung angkot. Setelah itu, kami pun berniat tetap ke taman bunga. Di jalan menuju taman bunga, ga sengaja liat Cimory, salah satu tempat wisata juga. Akhirnya kami mampir lah sebentar karena penasaran. Tapi ternyata tempatnya gitu aja, hehe maaf yaa Cimory ;p Cuma tempat makan, terus ada tingkat 2 dan kita bisa makan sambil liat pemandangan disana, tapi standar sih hehe. Terus ada supermarket yang jual rupa-rupa produk Cimory, mulai dari yogurt, susu, cokelat dll. Lucunya disini banyak banget barang serba sapi, mulai dari boneka, sandal, gelas, sampe pernak pernik lainnya yang berbentuk/gambar sapi. Mungkin karena Cimory itu kan susu yaa, susu dari sapi. Jadi icon nya sapi hehe.

Setelah dari Cimory, kami pun menuju taman bunga. Di jalan sempet searching dulu soal biaya masuk, ada apa aja disana dan jam buka tutup taman bunga, soalnya ini udah sore. Kan sayang kalo baru masuk kesana ehh udah mau tutup. Ternyata bener, tutupnya jam 5. Sedangkan ini udah hamper setengah 4. Akhirnya kami memutuskan untuk menunda dan berkunjung lain waktu, kalo waktunya masih senggang.

Nah di perjalan pulang menuju bandung, tiba-tiba kak Anis ngajak ke telaga warna. Aku sendiri gatau itu dimana dan ada apa aja disana. Akhirnya kami pun solat di mesjid deket jalan masuk telaga warna. Setelah solat dan makan kami pun menyusuri jalan menuju telaga warna. Jalan masuknya kecil, lewat jalan depan mesjid, terus ngelewatin perkebunan teh. Baguuss deh. Setelah itu baru lah sampe di Telaga Warna. Jarak dari jalan masuk pertama sampe ke pintu masuk telaga warna ga terlalu jauh ko, jalan kaki ga sampe 5 menit.

Tiket masuk dikenakan biaya 7500 per orang. Ternyata telaga warna itu adalah semacam danau kecil, yang di batasi oleh gunung. Jadi bisa dibilang, telaga ini berada di belakang gunung. Kesan pertama ketika melihat ini adalah aku kepikiran amazon hahaha lebay. Di telaga ini, kita bisa menyewa perahu dan menyusuri telaga. Tenang aja, ada abang-abang yang nemenin ko hehe. Ga jauh dari situ, ada telaga yang lebih kecil lagi, namanya telaga putri. Terus ada rumah-rumah yang langsung menghadap telaga. Rumah ini disewakan kalo kita mau bermalam disana. Tapi jarang deh kayaknya yang bermalam disini, soalnyaa agak sepi dan gelap gimana gitu haha..

Sebenarnya ada banyak tempat wisata lain di kawasan telaga warna ini yang bisa kita datangi. Tapi berhubung hari udah mau magrib dan jalan kesananya agak jauh dan harus ngelewatin gunung, kami memutuskan untuk pulang. Oiya kata bapak penjaganya, disana juga ada berbagai hewan buas yang sengaja dibiarkan di alam terbuka alias ga dikurung. Gunanya buat tempat penelitian mahasiswa dari IPB. Tapi tenang aja, mereka jauh ko dari telaga warna sendiri dan berada di dalem hutan.
Sekian perjalanan ke telaga warna. Semoga bermanfaat.



duapuluhtigafebruariduaribuenambelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar